REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keikhlasan seseorang dapat terlihat dari cara beribadahnya. Salah satu wujud keikhlasan adalah beribadah ketika tidak dilihat orang lain. Inilah yang dilakukan oleh generasi salaf terdahulu.
Mereka melakukan upaya agar tidak ada orang yang melihatnya beribadah, meski pada akhirnya terketahui juga, melalui riwayat-riwayat kisah berikut ini.
Berikut kisah generasi salaf maupun orang-orang shaleh yang berusaha merahasiakan ibadah sholat malamnya.
1. Abdullah bin Mubarak
Kisah pertama datang dari Abdullah bin Mubarak. Pada suatu malam, sebagaimana diceritakan Muhammad bin Ayman, Abdullah menunjukkan kepada Muhammad seolah-olah sedang tidur. Muhammad pun menunjukkan dirinya sedang tidur sehingga Abdullah mengiranya sedang tidur.
Kemudian Abdullah bangun dan melaksanakan sholat malam. Dan saat fajar, Abdullah membangunkan Muhammad karena mengira sedang tidur. Lalu Muhammad berkata, "Aku sebetulnya tidak tidur."
Setelah mendengar itu, Abdullah berbicara kepada Muhammad seolah-olah tidak menyukai apa yang telah dilakukannya. "Saya memahaminya, dan lihatlah pria yang ridha dengan kebaikan darinya."
2. Tamim al-Dari
Yazid bin Abdullah bin al-Shakir mengatakan, seorang laki-laki mendatangi Tamim al-Dari. Laki-laki itu bertanya soal sholat malam yang dilakukan al-Dari. Lalu al-Dari menjadi marah, dan berkata, "Demi Allah, shalat di siang hari secara sembunyi-sembunyi lebih saya sukai ketimbang shalat sepanjang malam lalu diceritakan kepada orang-orang."
3. Muhammad bin Aslam al-Tusi
Abu Abdullah telah menemani Muhammad bin Aslam al-Tusi selama 20 tahun. Dia berkata tentang Aslam Al Tusi:
لم أره يُصلي حيث أراه من التطوع إلا يوم الجمعة، ولا يُسبح ولا يقرأ حيث أراه، ولم يكن أحد أعلم بسره وعلانيته مني، وسمعته يحلف كذا وكذا مرة لو قدرت أن أتطوع حيث لا يراني ملكاي لفعلت، ولكني لا أستطيع ذلك"
"Aku tidak melihatnya (Al Tusi) shalat sunnah di tempat yang kulihat kecuali pada hari Jumat. Dan dia tidak membaca di tempat yang kulihat. Tidak ada yang lebih mengetahui rahasianya daripada aku. Aku pernah mendengar dia bersumpah ini dan itu sekali: (Al-Tusi bersumpah), 'Jika aku bisa melaksanakan (ibadah) di mana malaikat tidak melihatku, maka aku akan melakukannya tetapi aku tidak bisa melakukannya."
4. Hassan bin Abi Sinan
Kisah merahasikan shalat malam yang dilakukan Hassan ini disampaikan oleh istrinya sendiri. Istrinya menceritakan, Hassan biasa keluar dan masuk ke kamar tidurnya. Lalu, Hassan sempat menipu istrinya seperti seorang wanita yang menipu putranya. "Ketika dia mengetahui saya sudah tidur, maka dia (Hassan) bangun dan shalat."
5. Abu Salamah Mas'ad bin Karom
Putra Abu Salamah, Muhammad, bercerita, "Ayahku tidak tidur sampai dia membaca setengah dari Alquran. Lalu ketika dia selesai membereskan pakaiannya dan membungkus jubahnya, kemudian ia tidur di atasnya dalam waktu yang singkat. Setelah itu ia melompat seolah sedang mencari sesuatu karena ada yang hilang. Lantas, ia menghadap mihrab (shalat malam) sampai fajar. Ia rajin merahasiakannya."
Begitulah keikhlasan generasi salaf terdahulu dalam melaksanakan ibadah. Tidak berharap mendapat pujian ataupun dilihat oleh orang-orang lain. Allah membalas mereka dengan segala nikmat atas apa yang mereka kerjakan. Allah SWT berfirman:
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. As-Sajdah Ayat 16-17)