Jumat 01 Mar 2024 20:17 WIB

10 Fakta tentang Sapi Merah yang Diyakini Yahudi Jadi Pemicu Robohkan Masjid Al Aqsa

Yahudi meyakini sapi merah akan muncul di tanah Israel.

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem (ilustrasi). Yahudi meyakini sapi merah akan muncul di tanah Israel
Foto:

5. Zionis Yahudi berusaha menyerbu halaman Masjid Al Aqsa tanpa berani masuk ke dalam masjid itu sendiri. Alasan ini ternyata berkaitan dengan “Sapi Merah”.

6. Sapi merah, atau dalam bahasa Ibrani disebut "Bara Aduma", adalah sapi yang ditunggu-tunggu kelahirannya oleh bangsa Yahudi untuk merobohkan Masjid Al Aqsa dan membangun Kuil Ketiga.

7. Sapi merah ini memiliki bulu yang benar-benar merah. Bahkan tidak ada sehelai bulu pun yang berwarna lain, kecuali merah. Sapi ini adalah betina, belum hamil, dan belum diperah. Sapi ini lahir secara alami dengan warna merah, dan dibesarkan berdasarkan Ardh Israil (tanah Israel).

Bila sudah berumur dua tahun, dapat digunakan dalam proses penyucian yang harus dilakukan di Bukit Zaitun Yerusalem, seberang Masjid Al Aqsa. Disembelih dengan cara dan ritual khusus, kemudian dibakar dengan ritual khusus. Lalu abunya digunakan dalam proses menyucikan orang-orang Yahudi.

8. Sapi merah ini dipersembahkan kepada para imam untuk disembelih setelah ditambahkan kayu cedar, hisop, wol, dan benang kirmizi yang diwarnai, sebelum sisa abunya dimasukkan ke dalam bejana berisi air mengalir murni atau air hujan.

Menurut kepercayaan Yahudi, air dipercikkan dengan menggunakan sekelompok daun hisop pada orang yang menyentuh sapi untuk membersihkannya dari kotoran. Pada hari ketiga dan ketujuh setelah jenazah sapi dibakar, orang yang menyembelih sapi tersebut membasuh dirinya dengan air mengalir untuk bersuci dari najis sapi tersebut.

9. Pertanyaannya kemudian, mengapa umat Yahudi menunggu kemunculan sapi merah agar bisa masuk Masjid Al Aqsa? Kepala Rabbi Israel melarang orang Yahudi memasuki Masjid Al Aqsa. Ini adalah fatwa lama yang didasarkan pada gagasan tentang kenajisan orang mati.

Hukum Yahudi yang diadopsi oleh Kepala Rabbi mensyaratkan kesucian umat sebelum mereka diizinkan memasuki Masjid Al Aqsa yang diberkati, yang mereka ungkapkan dengan mengucapkan, "ash shu'uud ilaa jabal al ma'bad" (kenaikan bukit bait suci).

Agar umat Yahudi dapat mencapai kesucian, mereka harus menunggu kemunculan seekor sapi merah yang bebas dari kecacatan atau segala hal yang buruk. 

Baca juga: Prasasti Ini Ungkap Kebenaran Alquran tentang Bangsa Samud, Aad, dan Iram

10. Bagi umat Yahudi, ini penting dalam meramalkan bagaimana akhir zaman nanti. Sehingga membuka jalan bagi percepatan pembongkaran Masjid Al Aqsa dan membuka jalan bagi pembangunan yang disebut Kuil Ketiga.

Hal itulah yang tertuang dalam kitab Sifr Al 'Adad (Book of Numbers). Ini adalah salah satu kitab suci di dalam Tanakh dan Perjanjian Lama. Tanakh dalam bahasa Ibrani adalah singkatan dari Torah, Nebiim, Ketubim (ta, nun, dan kho). Inggrisnya ialah The Hebrew Bible.

Tanakh dianggap sebagai salah satu dari lima kitab pertama yang dikaitkan dengan Musa, dan sapi merah ini dianggap merupakan bagian dari isi Taurat:

 "هذه فريضة الشريعة التي أمر بها الرب قائلاً: كلم بني إسرائيل أن يأخذوا إليك بقرة حمراء صحيحة لا عيب فيها، ولم يعل عليها نيرٌ".

"Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan Tuhan, yang berkata, 'Bicaralah kepada bani Israel untuk membawakan kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak memiliki aib, yang tidak dipasangi kuk.”

Sumber Karena itu, para rabi Yahudi menganggap sapi merah sebagai salah satu rahasia Taurat, dan abunya akan menyucikan orang Yahudi dari dosa dan najis. Orang-orang Yahudi mengeklaim bahwa selama lebih dari 2.000 tahun, seekor sapi merah dengan spesifikasi seperti itu belum pernah dilahirkan.  

Sumber: arabicpost

photo
Rahasia Masjid Al Aqsa - (Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement