Jumat 23 Feb 2024 20:46 WIB

Hukum Kepada Orang yang Memaksakan Puasa Sunnah

Tidak dibenarkan untuk memaksakan diri untuk berpuasa sunnah.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Hidangan berbuka puasa sunnah (Foto: ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Hidangan berbuka puasa sunnah (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagai umat muslim yang beriman tentu melaksanakan ibadah puasa. Selain puasa wajib, ada pula puasa sunnah. Puasa sunnah dilakukan demi mengharapkan pahala yang besar dari Allah SWT. Tetapi melaksanakan puasa sunnah juga harus disesuaikan dengan kemampuan diri sehingga tidak dipaksakan.

“Ya hamba Allah, anda boleh beribadah puasa akan tetapi harus anda pertimbangkan di kiri kanan anda, bisa jadi saudara anda ingin sambung silaturahmi kepada anda, mengundang anda untuk makan bersama, momen terbaik anda datang taunya anda berkata, ‘saya puasa’. Padahal kalau dia ikut makan menyenangkan mereka sudah perut kenyang pahala puasa utuh,” kata Buya Yahya, dikutip dari akun Youtube, Al-Bahjah TV, Jumat(23/02/2024).

Baca Juga

Buya Yahya menjelaskan, bahwa ketika ada hamba Allah yang memaksakan untuk beribadah puasa sunnah adalah manusia yang ‘sok – sokan’ untuk beribadah. Karena ibadah itu justru merupakan keseimbangan kita dengan Allah SWT tanpa mengganggu urusan dengan manusia. 

Terdapat sebuah cerita Nabi Muhammad SAW ketika ada hambanya berjanji tidak akan tidur malam demi shalat malam, ada yang akan berpuasa (sunnah) setiap hari, dan ada yang tidak menikah agar tak terganggu. Setelah mendengar itu, Nabi Muhammad SAW marah dan berkata: “Aku paling bertaqwa di antara kalian tapi aku berpuasa dan juga berbuka. Aku bangun malam, aku juga tertidur. Aku pun juga menikah.”

Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa beribadah tidak boleh sampai melupakan hak diri dan orang lain. Memenuhi pernikahan, hak diri, istri dan keluarga merupakan bagian dari sunnahnya dan termasuk ibadah jika melakukannya. Nabi menganjurkan beribadah sesuai kemampuan, namun yang terpenting adalah dilakukan secara rutin dan terus-menerus. Allah menyukai ibadah yang dilakukan dengan istiqamah karenanya ibadah yang paling besar pahalanya adalah ibadah yang istiqamah.

Buya Yahya juga tidak membenarkan untuk memaksakan diri untuk berpuasa sunnah. Karena ketika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga ketika bekerja tidak dapat serius dan sering kelelahan akibat terlalu sering dan memaksakan puasa sunnah merupakan manusia yang ‘sok’ kepada Allah SWT. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement