REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Belum lama ini viral seorang guru yang menghukum muridnya karena datang terlambat di SMK N 5 Denpasar, Bali. Guru itu menghukum muridnya dengan menulis 1,5 jam hingga tertinggal dua mata pelajaran.
Sikap guru itu pun ditegur oleh seorang senator atau anggota DPD RI, Arya Wedakarna. Dalam video yang viral itu, Arya tampak menegur dua guru perempuan yang menurutnya telah melakukan pembulian. Lalu, bagaimana seharusnya guru mengajar muridnya? Dan bagaimana adab-adabnya?
Dalam Islam, para ulama telah mengajarkan adab dalam proses belajar mengajar. Karena, tidak hanya murid yang harus memiliki adab dalam belajar, seorang guru pun juga harus mempunyai adab dalam mengajar.
Ulama besar yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari juga telah mengajarkan adab atau etika orang berilmu (guru) dan para pencari ilmu (murid). Hal ini diterangkan Mbah Hasyim dalam kitabnya yang berjudul Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau yang lebih akrab dipanggil Gus Fahmi mengatakan, setidaknya ada 14 adab guru terhadap muridnya yang termuat dalam kitab tersebut.
"Itu adab guru kepada murid menurut Mbah Hasyim, dari kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim," ujar Gus Fahmi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/1/2024). Berikut 14 adab seorang guru terhadap muridnya menurut KH Hasyim Asy'ari:
- Mengajar dan mendidik murid dengan tujuan mencapai ridha Allah SWT
- Menghindari sikap tidak mau mengajar murid yang terlihat tidak tulus belajar
- Mencintai murid sebagaimana mencintai diri sendiri
- Mengajar dengan tutur kata yang baik dan bahasa yang mudah
- Bersemangat dalam mengajar
- Meminta murid mengulang pelajaran dan menguji kecermatannya
- Menasehati murid agar tidak berlebihan dalam belajar di luar batas kemampuannya
- Tidak melebihkan atau menonjolkan pelajar di hadapan pelajar yang lain secara berlebihan dan tanpa keperluan
- Berlemah lembut kepada pelajar, baik yang hadir maupun yang absen
- Membiasakan prilaku baik terhadap pelajar
- Berusaha membantu keperluan dan kebutuhan pelajar
- Menanyakan dan mencari tahu alasan serta sebab ketidakhadiran pelajar
- Tawadhu di hadapan pelajar
- Memuliakan dan menghormati pelajarnya
Sebelumnya, dalam unggahan di media sosial pribadi Arya Wedakarmna, dia menyoroti metode disiplin yang dilakukan pihak sekolah kepada siswa yang terlambat. Menghukum siswa menulis 1,5 jam hingga tidak mengikuti dua pelajaran, membuat Arya memanggil guru BK sekolah tersebut untuk datang ke kantornya.
Baca juga: Ayat Alquran yang Dibaca Abdullah Bin Masud Ini Membuat Air Mata Rasulullah SAW Menetes
"Siswa terlambat hanya 3 menit, tapi diberi tugas hingga 1,5 jam menulis tugas yang tidak ada hubungan. Dengan alasan tugas literasi, siswa sampai ketinggalan 2 Mata Pelajaran. Menurut DPD RI AWK Siswa terlambat sedikit tidak apa-apa asal selamat dijalan, apalagi kondisi DPS macet. DPD RI menolak juga HP siswa dikumpulkan diruang BK karena BK "curiga" siswa main HP saat dpt tugas. Lokasi SMK Negeri 5 Denpasar (admin) @jokowi #wedakarna #wedakarnasmkn5denpasar,” tulis keterangan di unggahan @aryawedakarnasuyasa.