Selasa 16 Jan 2024 17:11 WIB

Pengobatan Ala Zaman Firaun Diterapkan Hingga Kini, Apa Saja?

Ulama Islam membuat resep obat yang dikembangkan ilmu kedokteran modern.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi manuskrip yang menjelaskan pengobatan kuno.
Foto:

Bukti yang ada menunjukkan bahwa penduduk di Mesir kuno memiliki kebebasan dalam memilih penyedia layanan kesehatan. Beberapa perawat mengkhususkan diri pada perawatan praktis. Seperti membalut anggota tubuh yang patah atau melakukan operasi sederhana. Sementara yang lainnya menawarkan pengobatan sihir, seperti membaca mantra.

Pilihan-pilihan ini sebagian ditentukan oleh sifat penyakit dan faktor-faktor lain. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin telah berkonsultasi dengan kedua jenis pengobatan tersebut dan mengikuti perawatan yang berbeda untuk pulih. 

Terdapat beberapa bukti dari prasasti kuno yang menunjukkan bahwa masyarakat membayar layanan kesehatan, meskipun hal ini mungkin bergantung pada kemampuan finansial mereka. Artinya, pengobatan tidak hanya diperuntukkan bagi orang kaya saja.

Orang Mesir kuno mengembangkan pengobatan farmasi untuk mengatasi beberapa kondisi. Seperti kebutaan, gangguan pendengaran, osteoartritis, dan osteoporosis pada lansia. Mereka pun berusaha melawan munculnya penuaan dengan berbagai perawatan kosmetik. Seperti memperbaiki kulit keriput dan mewarnai uban. 

Ketika berbicara mengenai penyandang disabilitas, orang Mesir kuno memiliki cara pengobatan yang berbeda dari masyarakat masa kini. Berbeda dengan masyarakat Yunani kuno, masyarakat Mesir kuno tidak mengharapkan setiap orang memiliki kebugaran fisik yang sempurna.

Mereka tidak membiarkan anak-anak penyandang disabilitas meninggal, namun masyarakat memberikan layanan kesehatan saat dibutuhkan, baik apakah kondisi tersebut merupakan akibat dari kondisi genetik, kelainan bawaan, kecelakaan, atau cedera.

Masyarakat Mesir kuno memiliki serangkaian pengobatan. Beberapa di antaranya masih berlaku hingga saat ini yang efektif dalam meringankan berbagai penyakit, meskipun rata-rata harapan hidup masyarakat Mesir kuno serupa dengan masyarakat lain sebelum ditemukannya antibiotik. 

Ada banyak elemen perawatan kesehatan dalam pengobatan di Mesir kuno yang masih ada hingga saat ini dalam pengobatan Barat. Di antaranya adalah pengobatan dislokasi rahang yang pertama kali dicatat dalam Papirus Edwin Smith, yang berasal dari sekitar tahun 1600 SM, yang dianggap sebagai studi bedah tertua yang diketahui.

Selain itu, menurut peneliti David dan Forshaw, orang Mesir kuno adalah orang pertama yang menggunakan teknik bedah seperti menjahit luka, serta orang pertama yang menggunakan beberapa alat medis seperti pisau bedah. Masyarakat Mesir kuno mengikuti pedoman khusus untuk mendefinisikan dan melindungi hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan pasien mereka. 

 

Selain itu, terapis memberikan perawatan dan pengobatan kepada semua pasiennya, terlepas dari tingkat keparahan kondisinya. Termasuk memberikan perawatan paliatif yang tepat bahkan kepada pasien yang pemulihannya dianggap terminal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement