Ahad 14 Jan 2024 21:55 WIB

Israel Hanya Izinkan Pengiriman Obat untuk Sandera di Gaza

Lebih dari 100 sandera masih berada di Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Para pengunjuk rasa berpartisipasi dalam unjuk rasa Hari Aksi Global untuk Gaza di Melbourne, Australia 14 Januari 2024, pada hari ke-100 sejak serangan Hamas terhadap Israel.
Foto: EPA-EFE/JOEL CARRETT
Para pengunjuk rasa berpartisipasi dalam unjuk rasa Hari Aksi Global untuk Gaza di Melbourne, Australia 14 Januari 2024, pada hari ke-100 sejak serangan Hamas terhadap Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Israel telah membuat perjanjian dengan Qatar yang akan mengizinkan pengiriman obat-obatan kepada sandera yang ditahan Hamas di Gaza, kata kantor perdana menteri Israel, Jumat (12/1/2024). Obat-obatan tersebut akan diberikan kepada para sandera dalam beberapa hari ke depan.

Lebih dari 100 sandera masih berada di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut penghitungan Israel. Israel sejak itu menghancurkan daerah kantong Palestina dalam seraangan untuk melenyapkan Hamas.

Baca Juga

Dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar dan Amerika Serikat yang memungkinkan terjadinya gencatan senjata singkat pada November, Hamas membebaskan hampir separuh sandera sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina oleh Israel, serta peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Keluarga para sandera, banyak di antaranya adalah orang lanjut usia dan menderita penyakit kronis yang memerlukan pengobatan sehari-hari, telah mengajukan petisi kepada Komite Palang Merah Internasional untuk mengunjungi kerabat mereka guna memberikan obat-obatan dan memeriksa kondisi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement