Kamis 02 Nov 2023 09:23 WIB

Kerap Dikhianati, Nabi Muhammad Putuskan Perangi Yahudi

Watak kaum Yahudi yang angkuh dan sombong sulit dihilangkan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto:

Beberapa waktu setelah ketiga suku Yahudi tersebut diperangi, keadaan sejenak tenang di kalangan umat Islam. Tetapi tidak lama kemudian, kaum Yahudi kembali membuat makar dan persiapan untuk melawan kaum Muslimin. Kali ini bukan salah satu dari ketiga suku tersebut, tapi gabungan atau campuran dari ketiga suku tersebut.

Nama peperangan ini dikenal dengan perang Khaibar yang diambil dari daerah yang ditempati oleh kaum Yahudi yaitu Khaibar. Ketika perang-perang sebelumnya, kaum Yahudi yang tidak dibunuh dan diusir keluar Madinah, sebagian mereka berpindah dan tinggal di Khaibar, khususnya Bani Nadhir. Jadi di Khaibar tersebut terdapat sebagian besar Bani Nadhir, sebagian Bani Qainuqa, dan sedikit dari Bani Quraizhah.

Mereka tinggal di Khaibar dan melakukan berbagai aktivitas yang biasa mereka lakukan termasuk menjalankan bisnis dan perniagaan. Di Khaibar terdapat banyak benteng yang harus dilalui untuk dapat masuk dan mengalahkan musuh di dalamnya.

Itulah yang harus ditempuh Rasulullah SAW beserta kaum Muslimin, memenangkan dan merebut setiap benteng apapun risikonya. Namun tidak semua benteng yang ada direbut dengan pertempuran, sebagian pasukan Yahudi di beberapa benteng menyerah sebelum bertempur.

Akhirnya kaum Muslimin dapat menaklukkan seluruh benteng yang ada di Khaibar. Dalam pertempuran di pihak kaum Muslimin jatuh korban sekitar 23 orang, sedangkan di pihak kaum Yahudi jatuh korban sebanyak kurang lebih 70 orang, termasuk beberapa tokoh-tokoh penting mereka.

Inilah sedikit gambaran tentang kehidupan Yahudi dan bisnisnya pada masa pemerintahan Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Kehancuran bisnis dan kehidupan kaum Yahudi tidak lain disebabkan sikap buruk mereka yang selalu melanggar perjanjian dengan kaum Muslimin.

Sumber: Rahasia Bisnis Yahudi dalam Menggenggam Dunia, yang ditulis Anton Ramadhan dan diterbitkan Shahara Digital Publishing

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement