Beliau bersabda lagi, "Maka Allah pun mengangkatnya untukku agar aku dapat melihatnya. Dan tidaklah mereka menanyakan kepadaku melainkan aku pasti akan menjawabnya. Aku telah melihat diriku bersama sekumpulan para Nabi. Dan tiba-tiba aku diperlihatkan Nabi Musa yang sedang berdiri melaksanakan sholat, ternyata dia adalah seorang lelaki yang kekar dan berambut keriting, seakan-akan orang bani Syanuah. Aku juga diperlihatkan Isa bin Maryam yang juga sedang berdiri melaksanakan shalat. Urwah bin Masud Ats Tsaqafi adalah manusia yang paling mirip dengannya. Telah diperlihatkan pula kepadaku Nabi Ibrahim yang juga sedang berdiri melaksanakan shalat, orang yang paling mirip denganya adalah sahabat kalian ini; yakni diri beliau sendiri. Ketika waktu sholat telah masuk, aku pun mengimami mereka semua..." (HR Muslim)
Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar
Nabi SAW secara eksplisit menyebutkan bahwa beliau berada di depan semua rasul dan beliau SAW memimpin mereka. Kemudian para rasul itu sholat di belakang Nabi Muhammad SAW sebagai pengakuan atas status dan keutamaan Nabi Muhammad SAW.
Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa risalah yang dibawa Nabi Muhammad merupakan penyempurna atas risalah yang mendahuluinya. Sehingga, risalah terdahulu itu tidak boleh diamalkan atau dijadikan pedoman.
Adapun Masjid Al-Aqsa, merupakan tugas risalah terakhir yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Seluruh rasul dan nabi telah menyerahkannya kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, Masjid Al-Aqsa diperuntukkan bagi kaum Muslimin sampai Hari Kiamat kelak, sebagaimana kesaksian para rasul.
Sumber: islamweb