REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jebolnya bendungan Ma'rib telah menghancurkan negeri Saba di Yaman. Sebagian penduduk Saba yang tak kuat hidup sengsara karena kehilangan mata pencaharian akibat banjir besar yang merusak perkebunan dan pertanian, mereka akhirnya memutuskan pergi ke Syam (Palestina). Itu semua merupakan azab Allah SWT kepada penduduk Saba yang menyekutukan Allah SWT dengan menyembah matahari.
Penduduk Saba yang pergi itu pun berbaur dengan penduduk Syam di Baitul Maqdis (Al Quds/Yerusalem), sebab saat itu Syam adalah negeri yang makmur dan tanahnya subur dibawah kepemimpinan raja yang juga seorang nabi yakni nabi Sulaiman.
Sementara itu di Negeri Saba, para pemimpin dan penduduknya enggan juga bertobat meski negeri mereka telah habis dilanda banjir besar. Mereka tetap menyembah matahari.
Tetapi informasi tentang Negeri Saba itu belum sampai ke Nabi Sulaiman yang singgasananya berada di Palestina. Nabi Sulaiman baru mengetahui itu ketika diberitahu oleh burung Hudhud bahwa ada negeri yang pemimpin dan penduduknya menyembah matahari.
Burung Hudhud yang menjadi salah satu pasukan Nabi Sulaiman dari golongan hewan memang memiliki keistimewaan. Ia mampu terbang terbang jauh bahkan dari Palestina ke Yaman pulang pergi dan melakukan pengintaian. Bahkan disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa burung Hudhud Nabi Sulaiman itu mampu mengetahui sumber air.
قال مجاهد وسعيد بن جبير وغيرهما عن ابن عباس وغيره: كان الهدهد مهندسا ، يدل سليمان عليه السلام على الماء إذا كان بأرض فلاة طلبه فنظر له الماء في تخوم الأرض ، كما يرى الإنسان الشيء الظاهر على وجه الأرض ويعرف كم مساحة بعده من وجه الأرض ، فإذا دلهم عليه أمر سليمان ، عليه السلام الجان فحفروا له ذلك المكان ، حتى يستنبط الماء من قراره
Baca juga: Perbedaan Mencolok Antara Miskin dan Kaya dalam Jalani Hisab Amal Kelak di Akhirat
Artinya: “Mujahid dan Said bin Jubair dan lainnya berkata dari Ibnu Abbas dan sahabat lainnya: Burung Hudhud itu ahli, dia menunjukan kepada Nabi Sulaiman tentang keberadaan air. Bila Nabi Sulaiman berada di padang pasir, nabi Sulaiman meminta burung Hudhud meneliti air di batas bumi (di sekitar area itu). Sebagaimana manusia melihat sesuatu yang jelas di permukaan bumi dan mengetahui berapa kedalamannya dari permukaan tanah. Maka jika burung Hudhud telah menunjukkan pada mereka, Nabi Sulaiman memerintahkan pada jin untuk menggali tempat itu hingga memancarkan air dari dasarnya.” (Lihat tafsir Qur'an al-Adzim karya Ibnu Katsir, cetakan Dar Thayyibah linnasyri wa Tauzi, Saudi, Jilid 6 halaman 184 ).