Jumat 27 Oct 2023 18:15 WIB

Teladan Umar Bin Khattab Membagikan Harta dan Mengikis Cinta Dunia

Umar bin Khattab dikenal sebagai khalifah yang merakyat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Umar bin Khattab (ilustrasi). Teladan dari kepemimpinan Umar bin Khattab yang melarang anak-anaknya menjadi kepala negara.
Foto:

Umar bin Khattab menjawab, “Sungguh, ayah (dari Usamah bin Zaid) lebih dicintai oleh Rasulullah SAW daripada ayahmu. Usamah lebih dicintai oleh Rasulullah SAW daripada kamu."

Begitulah kisah Umar bin Khattab yang menolak praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, korupsi memiliki arti penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara atau perusahaan dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Kolusi artinya kerja sama rahasia untuk maksud tidak terpuji atau dapat diartikan sebagai persekongkolan.

Nepotisme adalah perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat, kecenderungan untuk mengutamakan atau menguntungkan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan dan pangkat di lingkungan pemerintah. Nepotisme juga diartikan sebagai tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan. 

 

Kisah Umar bin Khattab dan anaknya ini dikutip dari buku 150 Kisah Umar bin Khattab yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi yang disunting, diterjemahkan dan diterbitkan kembali PT Mizan Pustaka, 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement