REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makam Imam Bukhari di Uzbekistan saat ini kerap menjadi tujuan wisata religi bagi umat Muslim. Namun siapa sangka? Di balik kemegahan dan keindahan arsitektur makam tersebut, nyatanya terdapat andil dan kiprah presiden pertama Indonesia Sukarno.
Nama besar Imam Bukhari sudah tak asing dalam khazanah Islam. Karya-karya beliau banyak menginspirasi sarjana dan cendekiawan Muslim dunia hingga saat ini.
Maka tak heran banyak umat Muslim yang menziarahi makam beliau di Uzbekistan untuk mengenang sosoknya. Di sisi lain, arsitektur makam Imam Bukhari pun kerap menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan dan peziarah.
Dilansir di Madain Project, Senin (2/10/2023), pada era pemerintahan Soviet, makam Imam Bukhari secara umum terbengkalai dan terlupakan. Bigiyev yang tiba di makam Imam Bukhari menyesali kebobrokannya yang sangat besar. Setelah kepergian komunisme, kunjungan dan minat terhadap peradaban Islam dihidupkan kembali.
Sehingga kompleks tersebut dipulihkan setelah pembangunan kembali pada akhir abad keenam belas. Saat ditemukan, atas permintaan Sukarno, kondisi makam Imam Bukhari yang terbengkalai mulai diajukan untuk direstorasi.
Demi kunjungan Bung Karno, akhirnya pemimpin Uni Soviet menginstruksikan agar makam tersebut dipugar dan dipercantik. Kunjungan Sukarno ke makam tersebut merupakan bukti sejarah lekatnya hubungan Indonesia-Uzbekistan yang dimulai lebih awal, sebelum kemerdekaan Uzbekistan.
Sukarno kunjungi makam Imam Bukhari...