Selasa 26 Sep 2023 18:32 WIB

5 Cara Menjaga Mulut dari Dosa dan Maksiat Lisan

Setiap orang harus melatih dan membiasakan dirinya menjaga lisan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi bahaya lisan.
Foto:

4)Mengendalikan lisan agar jangan mengeluarkan perkataan kotor 

يَا عَلِيُّ، مَا خَلَقَ اللهُ فِي الْإِنْسَانِ أَفْضَلَ مِنَ اللِّسَانِ، بِهِ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ وَيَدْخُلُ النَّارَ فَاسْجُنْهُ فَإِنَّهُ كَلْبٌ

Wahai Ali, Allah tidak menciptakan di dalam diri manusia itu yang lebih utama daripada lisan.  Dengan lisan seseorang baka masuk ke surga, dan karena lisan juga seseorang bisa masuk ke neraka. Maka ikatlah lisan, karena lisan itu ibarat anjing galak. (Lihat Wasiyatul Mustofa)  

Maksud mengikat lisan adalah mengikatnya agar lisan tidak asal bicara, tidak mengeluarkan perkataan kotor, buruk. Agar lisan tidak mencaci, memfitnah, atau pun berbohong yang kesemuanya itu dapat menimbulkan kemudharatan bagi dirinya dan orang lain. 

5)Lisan yang digunakan melaknat orang lain

Ini akan kembali pada dirinya sendiri. Hati-hati melakukan hal tersebut. 

يَا عَلِيُّ، لَا تَلْعَنْ مُسْلِمًا وَلَا دَابَّةً فَتَرْجِعَ اللَّعْنَةُ عَلَيْكَ

Wahai Ali, janganlah engkau melaknat seorang muslim, dan juga hewan, karena itu akan kembali pada dirimu sendiri. (Lihat Wasiyatul Mustofa) 

 

Ini menjadi pengingat bagi kita agar jangan sampai melaknat sesama Muslim baik menggunakan lisan secara langsung maupun melalui tulisan di media sosial atau lainnya. Kendati pun terdapat perbedaan pandangan, atau ada kekeliruan yang dilakukan seorang Muslim akan lebih baik untuk mendoakannya agar mendapatkan hidayah, kemudian menasihatinya. Perbuatan demikian lebih baik dibanding dengan melaknat sesama Muslim yang hanya menunjukan dangkalnya ilmu dan akhlak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement