Selasa 19 Sep 2023 17:46 WIB

7 Fakta Kemuliaan Suku Quraisy Garis Keturunan Rasulullah SAW yang Disebutkan Alquran

Suku Quraisy merupakan salah satu suku terhormat masyarakat Arab

Ilustrasi masyarakat Arab. Suku Quraisy merupakan salah satu suku terhormat masyarakat Arab
Foto:

Di tempat ini, mereka mengambil barang dagangan berupa kain sutera, barang pecah belah, rempah-rempah, bahan kapur barus, dan lainnya untuk kemudian dikirim ke Syam (Suriah sekarang) pada saat musim panas (ash-shaif) untuk dijual. 

Demikian sebaliknya, mereka mengambil barang dagangan berupa gandum untuk bahan membuat roti dan buah-buahan dari Syam kemudian dibawa ke Yaman untuk di jual.

4. Ungkapan asy-syita`dan shaif berarti perjalanan yang biasa dilakukan oleh kaum Quraisy pada waktu itu untuk melakukan perdagangan. Daerah-daerah yang mereka jadikan tujuan atas perjalanan itu adalah Yaman di bagian selatan dan Syam di bagian utara kota Makkah.

5. Kota Makkah yang menjadi tempat tinggal suku Quraisy dijadikan semacam kota transit (lintasan dagang). Dalam Syaamil Al-Quran disebutkan, kebiasaan berdagang suku Quraisy ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dan menjadi pekerjaan utama. Mereka ini sangat terkenal dengan perdagangannya. Karena itu, tak heran bila penyebaran Islam pun ke berbagai pelosok negeri, juga melalui perdagangan ini.

Baca juga: Keajaiban Angka 19 yang Disebutkan dalam Alquran dan Pengakuan Sarjana Barat 

6. Sementara itu, pekerjaan lainnya seperti beternak unta, domba, dan sebagian kecil kuda, serta pertanian, baru dilakukan setelah sebagian suku Quraisy tak memiliki pekerjaan lain karena keterbatasan modal dan ekonomi.

7. Selain kemuliaan ini, dalam hadits lain disebutkan: 

 الأئمةُ من قُريشٍ إنَّ لي عليكم حقًّا وإنَّ لهم عليكم حقًّا مثلَ ذلك ما إن استُرحِموا رَحِموا وإن عاهَدوا وفُوا وإن حكمُوا عدَلوا فمن لم يفعلْ ذلك منهم فعليهِ لعنةُ اللهِ والملائكةِ والناسِ أجمَعين

 

“Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, 'Para Imam (pemimpin) itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan (azab) dari mereka'.'' (HR Bukhari dalam Al-Anbiya', Abu Dawud, dan Imam Ahmad).      

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement