REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Mayoritas penduduk Yaman adalah pemeluk Islam. Jumlahnya mencakup 98 persen dari populasi. Ajaran Islam merupakan pedoman serta tuntunan pada seluruh aspek kehidupan di masyarakat. Islam telah tersebar luas di Yaman bahkan semenjak masa Nabi Muhammad SAW.
Sejarah mencatat, Ali bin Abi Thalib adalah orang yang mengenalkan agama ini kepada penduduk Yaman pada 630 M.
Tidak butuh waktu lama bagi agama Islam berkembang pesat di sana. Masjid pertama pun dibangun di wilayah al Janad, yang diikuti dengan kehadiran masjid di Sana’a.
Pada perjalanan selanjutnya, warga Yaman terbagi ke dalam dua kelompok besar. Yakni penganut Sunni, jumlahnya mencapai 50-55 persen penduduk Muslim serta Syiah yang sekitar 42-47 persen.
Selain itu, secara mazhab Sunni pun terbagi lagi dengan mayoritas atau 50-55 persen adalah pengikut mazhab Syafii, 40-45 persen terkait aliran Zaidi, dan 2-5 persen dari mazhab Ismaili.
Pengikut Sunni banyak menetap di wilayah selatan dan tenggara. Adapun di utara merupakan pusat pengikut Zaidi, sedangkan pengikut ajaran Jafari memilih kawasan tengah, seperti Ibu Kota Sana’a sebagai basisnya.
Yaman adalah pusat peradaban tertua di Timur Jauh. Hal ini dikatakan ahli geografi asal Yunani, Ptolemy. Dia menjuluki negara itu dengan Eudaimon Arabia atau Arabia yang beruntung.
Antara abad 12 SM hingga 6 M, telah berlangsung sebanyak enam pergantian dinasti penguasa di Yaman. Dan di wilayah Yaman ini, terdapat satu kota yang disebut dalam Alquran, yakni Saba.
Sektor perniagaan menyumbang peran penting Yaman dalam kemajuan kawasan itu selama berabad-abad silam. Terdapat beberapa pusat ekonomi, antara lain, Ma’in, Qataban, Hadhramaut, Awsan, Saba, dan Himyarite.
Baca juga: 8 Dalil Berikut Ini Semoga Membuat Kita Segera Terinspirasi Baca Alquran
Pada era kejayaan Islam, Yaman masuk ke dalam wilayah pemerintahan kekhalifahan. Status wilayahnya, yakni provinsi dan dipimpin seorang gubernur yang diangkat langsung oleh khalifah.
Yaman terkenal dengan aneka produk tekstilnya berkualitas tinggi. Tekstil dan pakaian jadi dari Yaman berharga mahal ketika dijual di negara lain, bahkan kerap menjadi pilihan khalifah. Rempah-rempah juga menjadi barang dagangan utama.
Baca juga: 14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa
Kontribusi Yaman pada pencapaian peradaban gemilang umat Muslim Abad Pertengahan sangat besar. Banyak dari penduduk yang terjun di kancah kemiliteran kekhalifahan. Mereka turut serta dalam ekspedisi perluasan wilayah Islam yang berakhir sukses.
Sebagian lagi dilibatkan pada proyek-proyek konstruksi. Tenaga kerja dan insinyur dari Yaman mendirikan bangunan penting di kota-kota utama Islam, semisal Baghdad, Kairo, maupun Persia. Hingga abad 20, Islam masih dominan dan menjadi agama resmi negara.
Negara memberikan kebebasan beragama. Selain pemeluk Islam, sebagian penduduk Yaman adalah penganut Nasrani, Hindu, Budha, dan Yahudi. Berdasarkan laporan International Religious Freedom, hampir tidak pernah muncul peristiwa kekerasan karena perbedaan keyakinan dan agama.