REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tak mengenal Asma binti Abu Bakar ash-Shiddiq. Sosok wanita tangguh yang tak pernah mengeluh dan dikenal sebagai seorang yang dermawan, seperti saudaranya Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq.
Dikutip dari buku Syajaratul Ma’arif Tangga Menuju Ihsan karya Syaikh Al-Izz bin Abdus Salam, Asma menikah dengan Az-Zubair bin Awwam, seorang yang fakir.
Asma merelakan dirinya dipinang oleh Zubair yang tidak memiliki apa pun, kecuali seekor kuda. Dengan penuh keikhlasan Asma memberi makan kuda, mencukupi kebutuhan, serta melatihnya.
Dia juga mencukupi kebutuhan Az-Zubair dengan menumbuk biji kurma untuk kepentingannya. Menuangkan air, membawa tempat airnya dan juga mengadon makanan. Asma juga membawa biji kurma di atas kepalanya dari tempat dipetiknya.
Suatu ketika, dia pun berjumpa dengan Rasulullah, sementara biji kurma itu masih berada di atas kepalanya. Saat itu, Rasulullah bersama dengan sahabat-sahabatnya.
Maka, Rasulullah memanggilnya dan berkata, "Wah..wah..wah." Maka, Asma merasa malu dan dia sangat mengetahui tingkat kecemburuan Az-Zubair bin Awwam terhadap dirinya. Dan, dia memberitahukan hal itu kepada Rasulullah.
Maka, Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, apa yang kau bawa berupa biji kurma di atas kepalamu, jauh lebih berat bagiku daripada kamu naik bersama dia." Hingga akhirnya, Abu Bakar mengirimkan seorang pelayan untuk membantu menyelesalkan kebutuhan-kebutuhannya. Setelah itu, Asma berkata, "Seakan-akan hal itu membebaskanku dari perbudakan" (HR. Al-Bukhari 5224 dan Musin 2182 dari Asma binti Abu Bakar, dengan ungkapan hampir serupa).