Mengutip Tafsir Ibnu Katsir, sesungguhnya kemenangan Musa atas kalian pada hari kalian ini hanyalah sandiwara dan berdasarkan kerelaan kalian sendiri. Karena itulah di dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
{إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ}
Sesungguhnya ia (Musa) adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir Kepada kamu sekalian. (Thaha ayat 71)
Nabi Musa mengetahui dan semua orang yang mempunyai pemikiran yang sehat mengetahui bahwa apa yang dikatakan oleh Fir'aun adalah suatu kebatilan yang parah, karena sesungguhnya Nabi Musa begitu datang dari Madyan langsung menyeru Fir'aun untuk menyembah Allah.
Ketiga, mengancam dengan siksaan
Fir'aun mengancam ahli sihir yang telah beriman kepada Nabi Musa yang emudian ancaman ini dijelaskan oleh firman selanjutnya:
{لأقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ}
Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kalian dengan bersilang secara bertimbal balik (al-A'raf ayat 124).
Yakni kaki kanan dipotong bersama tangan kiri atau sebaliknya.
{لأصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ}
Kemudian sungguh aku akan menyalib kalian semuanya (al-A'raf ayat 124)
Di dalam ayat yang lain disebutkan melalui firman-Nya:
{فِي جُذُوعِ النَّخْلِ}
pada pangkal pohon kurma. (Thaha ayat 71)
Yaitu disalib pada batang pohon kurma. Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang mula-mula memberlakukan hukuman salib dan memotong kaki dan tangan secara bersilang adalah Raja Fir'aun.