Menurut situs Amerika All That's Interesting, salah satu dari mereka meninggal dunia pada usia 35 tahun akibat gagal ginjal. Sedangkan yang lain karena kebakaran, dan yang ketiga gantung diri karena takut kutukan Tutankhamun akan menghantuinya.
Menurut Jstor, kematian terkait kutukan Firaun Tutankhamun sebagian besar disebabkan oleh pneumonia. Sebulan setelah kematian Lord Carnarvon, pemodal Amerika George Jay Gould, yang mengunjungi makam Tutankhamun beberapa bulan sebelumnya, juga meninggal dunia.
Hal lain yang memperkuat teori kutukan Tutankhamun adalah fakta bahwa Richard Bethel, sekretaris Howard Carter, meninggal pada tahun 1929. Berbagai laporan menunjukkan bahwa dia adalah orang kesembilan atau kesepuluh yang meninggal terkait dengan penggalian makam.
Sebelum itu, seseorang bernama Philip Livingston Poe juga terjangkit pneumonia, beberapa bulan setelah dia mengunjungi makam Tutankhamun pada tahun 1923. Penyakitnya menjadi berita utama saat itu, dan dikaitkan dengan "kutukan mumi", meski dia tidak mati dan hidup selama 47 tahun lagi.
Secara keseluruhan, jumlah kematian yang dikaitkan dengan kutukan tersebut oleh surat kabar internasional telah mencapai lebih dari 20 orang. Mereka adalah para pengunjung makam Tutankhamun dan kerabat para ekskavatornya.
Terlepas dari selera media Barat yang menyebarkan ide kutukan Tutankhamun, jarang surat kabar Barat yang memasukkan kisah lain saat membicarakan kutukan tersebut. Kisah yang dimaksud ialah kasus Ali Bey Kamel Fahmy, yang menurut berbagai laporan, mengunjungi makam Tutankhamun.
Lihat halaman berikutnya >>>