Kamis 17 Aug 2023 11:20 WIB

Perang Paling Sengit dan Berdarah dalam Kehidupan Nabi Muhammad

Perang ini disebabkan karena dibunuhnya utusan Rasulullah oleh pejabat negeri Syam.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Walaupun dengan keberanian luar biasa yang ditampilkan kaum muslimin dalam perang tersebut, namun kecil sekali kemungkinan pasukan yang sedikit tersebut dapat menghalau gelombang raksasa dari pasukan Romawi. Di sinilah Khalid bin Walid menampakkan kecerdikannya sebagai panglima perang.

Pada awalnya Khalid bin Walid berhasil memimpin pasukannya bertahan menghadapi musuh. Namun, akhirnya beliau merasa perlu melakukan tipu muslihat yang dapat menakutkan pasukan Romawi hingga kaum muslimin dapat mundur tanpa dikejar-kejar mereka.

Pada hari kedua, beliau mengubah posisi pasukan dengan susunan yang baru. Barisan pertama kini dijadikan sebagai barisan belakang, pasukan sayap kanan dijadikan sayap kiri dan sebaliknya, pasukan sayap kiri dijadikan sayap kanan.

Ketika posisi tersebut dilihat pasukan musuh, mereka merasa ada yang aneh dengan pasukan lawan, lalu merekapun beranggapan bantuan bagi pasukan kaum muslimin telah datang sehingga mereka ketakutan. Maka, setelah sedikit melakukan manuver militer Khalid bin Walid menarik pasukan kaum muslimin sedikit demi sedikit dengan tetap menjaga barisan pasukannya.

Pasukan Romawi tidak berani mengejar mereka karena khawatir hal tersebut hanya jebakan kaum muslimin. Dengan demikian, berhasillah kaum muslimin menghindar dari pertempuran dengan selamat dan kemudian mereka kembali ke Madinah.

Pada perang tersebut pasukan kaum muslimin yang terbunuh sebanyak 12 orang, Sedangkan pasukan Romawi tidak dapat diketahui jumlahnya dengan pasti karena banyaknya pasukan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement