Senin 14 Aug 2023 15:05 WIB

Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk, Islam Ajarkan Umat Lestarikan Alam

Menjaga alam dan lingkungan merupakan bagian dari ibadah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga melihat suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023).Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. Pemprov DKI Jakarta menempuh kebijakan dengan memperbanyak penanaman pohon sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.
Foto:

Lafadz Inna Qomatis Sa'ah (إن قَامَتِ السَّاعَةُ) dalam hadits di atas maksudnya adalah bahwa ketika seseorang memiliki perkiraan dengan perkiraan yang sangat-sangat kuat bahwa kiamat dengan segala syarat-syarat untuk terjadinya kiamat dan dengan segala sifat-sifat untuk terjadinya kiamat, itu telah benar-benar datang atau terjadi.

Sedangkan saat itu di tangan orang tersebut memegang sebatang tunas pohon kecil (وفي يَدِ أحَدِكُم فَسِيلَةٌ) yakni pohon yang sangat kecil dari jenis pohon palem. Maka, jika ia mampu sebelum terjadi hari akhir untuk menanam satu pohon kecil saja, maka tanamlah pohon itu (فإنِ اسْتَطاعَ أنْ لا تَقومَ حتى يَغْرِسَها فلْيَغْرِسْها), maksud keterangan inj yakni untuk menanam pohon di dalam tanah dan tidak meninggalkan amal kebaikan dan memberi manfaat.

Ini sebuah gaya bahasa yang melebih-lebihkan (hiperbola) untuk tetap berbuat baik meski dalam keadaan atau kondisi sesempit apapun, meski orang yang melakukannya telah  mempunyai perkiraan bahwa dirinya tidak akan mendapat manfaat secara langsung bagi dirinya atas perbuatan baik yang dilakukan dalam kondisi sempit itu.

Dan dari macam-macam perbuatan baik itu adalah menanam pohon dan menggali sumur agar langgeng dunia sampai datangnya hari kiamat. Sebagaimana Anda merasakan manfaat atas pohon yang ditanam oleh orang lain, maka hendaknya Anda juga menanam pohon agar dirasakan manfaatnya oleh generasi penerus.

شَجَّعَتِ الشَّريعَةُ الإسْلاميَّةُ على إعْمارِ الأرضِ وزِراعَتِها، كما رغَّبَتِ المُسلِمَ ليكونَ إيجابِيًّا في كُلِّ أحْوالِه، وأنْ يكونَ نافِعًا لنَفْسِهِ ولغَيْرِه، وقد حَثَّ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم على كُلَّ فِعلٍ من أفعالِ البِرِّ والإحْسانِ والصَّدَقَةِ والنَّفْعِ للغير حتَّى ولو لم يَرَ الفاعلُ ثَمرتَه، كما قال في هذا الحَديثِ: "إنْ قامَتِ السَّاعَةُ "، أي: إذا ظَنَّ أحَدُكُم ظَنًّا أكيدًا أنَّ القِيامَةَ بأشْراطِها ومُواصَفاتِها قد قامَتْ "وفي يَدِ أحَدِكُم فَسِيلَةٌ"، أي: نَبْتَةٌ صَغيرةٌ مِنَ النَّخْلِ، "فإنِ اسْتَطاعَ أنْ لا تَقومَ حتى يَغْرِسَها فلْيَغْرِسْها"، أي: يَزْرَعُها في التُّرْبَةِ، ولا يَتْرُكُ عَمَلَ الخَيْرِ والنَّفْعِ، وهذه مُبالَغَةٌ وحَثٌّ على فِعلِ الخَيْرِ حتى في أحْلَكِ الظُّروفِ، ولو ظَنَّ صاحِبُه انْعِدامَ الانْتِفاعِ به، ومِن أنْواعِ الخَيْرِ غَرْسُ الأَشْجارِ وحَفْرُ الآبارِ لتَبْقَى الدُّنْيا عامِرَةً إلى آخِرِ أَمَدِها، فكما غَرَسَ غَيْرُك ما شَبِعْتَ به؛ فاغْرِسْ لِمَنْ يَجِيءُ بعدَك، وقد ذَكَرَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في أحاديثَ أُخْرى فَضْلَ الغَرْسِ والزَّرْعِ، لِمَا فيه من إِطْعامِ الناسِ والطَّيْرِ والدَّوابِّ، ولِمَا فيه من تَوْفيرِ الأقْواتِ، وكما يَدُلُّ هذا الحَديثُ على أنَّ عَمَلَ الإنْسانِ الخَيْرَ بيَدِهِ أَمْرٌ مَحْمودٌ.

(Keterangan dari laman dorar.net yang merupakan laman resmi Yayasan Ad Durar as Sunniyah).

Lebih dari itu, banyak hadits yang...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement