Jumat 16 Jun 2023 20:27 WIB

Tiga Tahun Pemboikotan Quraisy pada Nabi Muhammad dan Pengikutnya

Nabi Muhammad dan pengikutnya diboikot selama tiga tahun.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Tiga Tahun Pemboikotan Quraisy pada Nabi Muhammad dan Pengikutnya. Foto:  Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Tiga Tahun Pemboikotan Quraisy pada Nabi Muhammad dan Pengikutnya. Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Selama dakwah Nabi Muhammad Shallallahu wa sallam dalam menyebarkan Islam banyak tantangan yang beliau temui. Termasuk pemboikotan oleh kaum Quraisy terhadap Nabi Muhammad ﷺ dan pengikutnya yang berlangsung selama tiga tahun.

Dikutip dari buku Nabi Islam Muhammad ﷺ oleh Islamic Sciences and Research Academy of Australia, Pada 616-618 M Para pembesar dan pemimpin Quraisy mencoba lagi, dan terus mencoba untuk menawarkan berbagai hal kepada Muhammad supaya ia mau berhenti dari dakwahnya. Tetapi sikap Muhammad tidak berubah, ia berpegang teguh terhadap risalah yang diembannya.

Baca Juga

Tawaran tiada gunanya, tiada celah untuk menawaran kebenaran. Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk memboikot Muhammad dan orang-orang yang beriman.

Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun. Mereka melarang orang-orang untuk bergaul dan berinteraksi dengan kaum muslimin. Muhammad dan para sahabat mengalami hal yang sangat sulit pada masa ini.

Tetapi mereka bersabar, dan tetap berpegang teguh kepada agama Islam. Pada tahun 619 M, para pemimpin Quraisy menghentikan pemboikatan setelah tahu bahwa pemboikatan tidak membawa hasil apa-apa.

Adapun pada masa awal dakwahnya, Nabi Muhammad mengajak keluarganya, sahabatnya yang dekat untuk beriman kepada Allah dan kepada risalahNya hingga beriman beberapa orang, istrinya Khadijah binti Khuwailid, sahabatnya Abu Bakar, anak pamannya Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Haritsah (pelayan Muhammad) radhiyallahu anhum.

Muhammad beserta para sahabat berdakwah secara perseorangan, secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Selama itu, telah beriman orang-orang laki-laki dan perempuan dari golongan fakir, dari golongan kaya, dan dari golongan orang terpandang juga.

Pada masa ini beriman Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Ammar bin Yasir, Said bin Zaid dan istrinya Fatimah bin Khottob saudari Umar bin Khottob radhiyallahu anhum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement