Dalam pembahasan sebelumnya Imam Qurthubi juga menjelaskan tentang adanya satu tempat berkumpul roh-roh mukmin setelah meninggal.
Dijelaskan bahwa setelah seorang mukmin meninggal, roh orang mukmin itu bertemu dengan roh orang mukmin lainnya di satu tempat di langit ke tujuh. Tempat itu berwarna putih, di sanalah tempat berkumpulnya roh orang-orang mukmin yang telah meninggal. Lalu roh-roh mukmin itu bertanya kepada roh yang baru datang tentang kabar orang-orang yang masih hidup.
وقال وهب بن منبه : إن لله في السماء السابعة دارا يقال لها البيضاء فيجتمع فيها أرواح المؤمنين، فإذا مات الميت من أهل الدنيا تلقته الأرواح فيسألونه عن أخبار الدنيا كما يسأل الغائب أهله إذا قدم إليهم. ذكره أبو نعيم.
Artinya:
Berkata Wahab bin Munabih: Sesungguhnya Allah mempunyai tempat di langit ketujuh, dikatakan bahwa tempat itu warnanya putih, maka berkumpul di dalam tempat itu arwah orang-orang mukmin. Maka apabila ada seseorang meninggal dari ahli dunia, akan bertemu roh itu dengan arwah-arwah lainnya. Maka bertanya arwah orang-orang mukmin kepada roh yang baru itu tentang kabar dunia seperti orang yang hilang ditanya oleh keluarganya ketika kembali pada mereka. (ini disebutkan oleh Abi Nu'aim).
وعن الحسن البصري رضي الله عنه قال: إذا قبض روح العبد المؤمن عرج به إلى السماء فتلقاه أرواح المؤمنين فيسألونه فيقولون: ما فعل فلان؟ فيقال: أو لم يأتكم؟ فيقولون: لا والله ما جاءنا ولا مر بنا سلك به إلى أمه الهاوية فبئست الأم، وبئست المربية
Artinya:
Diriwayatkan dari Hasan Al Basri Radhiyallahu Anhu, dia berkata: apabila telah dicabut roh seorang hamba mukmin, roh itu naik ke langit. Maka roh itu berkumpul dengan arwah orang-orang mukmin, maka arwah-arwah mukmin itu bertanya pada roh tersebut, mereka bertanya: apa yang dikerjakan si Fulan? Roh itu menjawab: apakah dia belum sampai bersama kalian? Mereka menjawab: Demi Allah, dia belum datang pada kami, mungkin dia dimasukkan ke neraka Hawiyyah seburuk-buruknya tempat.
Wallahu'alam