Kamis 08 Jun 2023 14:50 WIB

Islam & Evolusi Imam Al-Ghazali: Paradigma Evolusi Modern Karya Shoaib Ahmed Malik

Karya Al-Ghazali ternyata banyak membahas prinsip-prinsip dan mekanisme penciptaan.

Buku Islam dan Evolusi Al-Ghazali
Foto:

Interdependensi Sains dan Agama 

Terkait tauhid penciptaan, terdapat tiga aliran utama dalam Islam yaitu Mu’tazilah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Asy’ariyah dan Maturidiyah dikenal sebagai Sunni Ortodoks. Al-Ghazali berada dalam aliran Asy’ariyah, yaitu sunni mainstream dunia yang mewakili sekitar 90 persen populasi.

Di antara para ulama mainstream, Al-Ghazali adalah salah satu yang paling sistematis membangun dan mengkodifikasi prinsip-prinsip Asy’ariyah. Shoaib menemukan bahwa dengan memahami teologi Asy’ariyah-Ghazaliyah, seseorang bisa memahami bahwa pendekatan metafisik dan hermeneutikanya mampu menguji teori evolusi Neo Darwinian. 

Menurut Imam Ghazali, sains dan kitab suci berkaitan interdependent dan untuk itu keduanya dapat saling memahami satu sama lain. Al-Quran tidak eksplisit memuat semua sains, tetapi tak bisa diragukan bahwa ia memiliki kunci akses semua sains. 

Prinsip utama yang perlu dipahami dalam tauhid Asy'ariyah Ghazaliyah ini adalah sifat kuasa Tuhan yang absolut. Al-Ghazali mendefinisikan kehendak Tuhan sebagai fungsi yang bisa membedakan sejumlah alternatif. Salah satu prinsip dasar dalam paradigma Asy’ariyah adalah Tuhan dapat melakukan apa pun yang secara logis memungkinkan.

Maka Tuhan boleh saja menciptakan manusia berkepala tiga, unicorn, pegasus, vampir, dan apa pun yang kita anggap tak mungkin. Ketidakmungkinan tidak ada kamus-Nya. Namun di dunia ini terdapat sunnatullah, yaitu hukum fisika alam yang sudah ditetapkan oleh-Nya. Dalam paradigma Asy’ariyah Tuhan dapat menciptakan apa pun sepanjang itu tidak berkontradiksi dengan sunnah-Nya. Jadi, sebuah kemustahilan itu dapat diciptakan Allah dengan cara-cara yang memungkinkan secara ilmiah.

Terkait penciptaan makhluk, pada dasarnya bersifat kontingen alias serba mungkin. Misalnya sebuah mobil dapat dibentuk dalam beberapa cara. Ia dapat mempunyai mesin yang berbeda, warna yang berbeda, pengaturan kursi yang berbeda, display yang berbeda, dan banyak ragam berbeda-beda.

Dengan demikian, okasionalisme tidak harus berujung pada penolakan terhadap sains karena sebuah dunia ciptaan Tuhan sama dengan dunia yang diatur oleh hukum fisika. Dengan poin-poin ini, kerangka pemikiran metafisika Al-Ghazali sepenuhnya kompatibel dengan kreasionisme dengan berbagai variannya.

Al-Ghazali memberikan bobot epistemologis yang seimbang antara akal dan wahyu. Apabila mulai muncul konflik, seseorang tidak seharusnya menekuk teks agar sesuai dengan keinginannya. Jadi, apakah manusia itu varian monyet? Sebaiknya bacalah sendiri bukunya.

 

Deskripsi Buku:

Judul: Islam & Evolusi: Imam al-Ghazali dan Paradigma Evolusi Modern


Penulis: Shoaib Ahmed Malik

Penerbit: Rene Islam

Tebal: 516 halaman

Cetakan: Mei 2023

ISBN: 978-623-6083-52-9

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement