Rabu 10 May 2023 16:54 WIB

Lawatan Ibnu Battuta ke Sumatra pada Abad ke-14 M

Ibnu Battuta melakukan perjalanan mengelilingi dunia sepanjang 120 ribu kilometer.

Suasana kompleks Monumen Islam Samudera Pasai yang dibangun sejak 2012 hingga 2017 di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Aceh. Lawatan Ibnu Battuta ke Sumatra pada Abad ke-14 M
Foto:

Ini dilakukan agar tamu tersebut bisa memiliki waktu istirahat yang cukup setelah melakukan suatu perjalanan yang panjang. Selama menginap di sana rombongannya diberi berbagai jenis makanan dan buah-buahan.

Pada hari keempat, akhirnya Ibnu Battuta bertemu dengan Sultan al-Malik az-Zahir. Hari keempat itu jatuh pada hari Jumat, dan Ibnu Battuta dijadwalkan akan bertemu sang sultan setelah shalat Jumat.

Seusai shalat, pertemuan yang dinantikan itu pun berlangsung. Setelah berjabat tangan, Ibnu Battuta memberikan salam penghormatannya sebagai seorang tamu dari jauh.

Sultan al-Malik az-Zahir meminta Ibnu Battuta untuk duduk di sebelahnya, dan mereka pun mulai berbincang-bincang. Sang sultan sangat tertarik dengan lawatan-lawatan yang telah dilakukan Ibnu Battuta, dan ia meminta sang petualang untuk menceritakan pengalamannya selama di perjalanan. Selain itu, mengingat Ibnu Battuta sudah pernah singgah di India, sang sultan memintanya untuk bercerita tentang Sultan Muhammad di India.

Ada satu hal menarik yang perlu dicatat berkenaan dengan perjalanan Ibnu Battuta di dunia Islam, terutama bila dibandingkan dengan lawatan-lawatan yang diakukan Marco Polo. Sejarawan Ross E. Dunn, dalam bukunya, The Adventures of Ibn Battuta: A Muslim Traveler of the Fourteenth Century, menyebut bahwa Marco Polo adalah orang asing di negeri-negeri Timur yang dikunjunginya, sementara bagi Ibnu Battuta, di negeri-negeri yang dikunjunginya itu ia bukanlah orang asing, melainkan saudara seagama penduduk setempat, di suatu dunia besar bernama Dar al-Islam (‘rumah Islam’ atau kini lebih dikenal sebagai dunia Islam).

Di abad ke-14 itu, Dar al-Islam ini sudah membentang luas, mencakup Afrika Barat, Jazirah Arab, Persia, India dan Asia Tenggara. Ada pula kawasan-kawasan lain di luarnya, di mana Muslim, walaupun minoritas, punya peranan penting, seperti di Cina dan Spanyol. Catatan Ibnu Battuta tentang pengalamannya Samudera Pasai memperlihatkan dengan jelas bahwa ia bukan hanya seorang pertualang yang bertugas untuk mengamati dunia Islam, tapi ia adalah seorang Muslim yang juga merupakan bagian dari dunia Islam itu sendiri.

Sumber: Majalah SM Edisi 4 Tahun 2021

 

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/05/09/lawatan-ibnu-battuta-ke-sumatera-pada-abad-ke-14-m/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement