Rabu 10 May 2023 16:54 WIB

Lawatan Ibnu Battuta ke Sumatra pada Abad ke-14 M

Ibnu Battuta melakukan perjalanan mengelilingi dunia sepanjang 120 ribu kilometer.

Suasana kompleks Monumen Islam Samudera Pasai yang dibangun sejak 2012 hingga 2017 di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Aceh. Lawatan Ibnu Battuta ke Sumatra pada Abad ke-14 M
Foto:

Ibnu Battuta ke Sumatra

Salah satu wilayah yang didatangi oleh Ibnu Battuta dalam lawatan panjangnya itu adalah Pulau Sumatra. Ibnu Battuta singgah di Kerajaan Samudera Pasai di ujung utara Sumatra, pada tahun 1345 dan 1346 kala ia dalam perjalanan menuju ke dan kembali dari Cina.

Ibnu Battuta mencatat bahwa pada saat ia datang ke sana penguasa Samudera Pasai menganut mazhab Syafii. Menurut sejarawan M.C. Ricklefs dalam bukunya, A History of Modern Indonesia since c. 1200, ini memperlihatkan bahwa mazhab Syafii sudah eksis di Indonesia sejak periode yang sangat awal.

Ia menyebut Pulau Sumatra sebagai Pulau Jawa, suatu penyebutan yang lazim di zamannya mengingat kala itu istilah Jawa mengacu pada seluruh Kepulauan Nusantara dan tidak hanya terbatas pada Pulau Jawa seperti yang dipahami pada masa sekarang. Komentar pertama Ibnu Battuta tentang Sumatra mencerminkan kekagumannya pada keindahan alam wilayah ini. Menurutnya, alam Sumatra hijau dan subur, dan ia menyebutkan berbagai jenis tanaman yang banyak ditemukan di pulau itu, seperti kelapa, pinang, cengkeh, mangga, jambu, dan jeruk.

Selama 15 hari berada di Pasai, Ibnu Battuta menaruh perhatian pada kebiasaan hidup masyarakat di Pasai. Yang menarik perhatiannya adalah bagaimana ia sebagai seorang tamu dari jauh disambut dan dijamu. Saat rombongannya berlabuh di pantai, penduduk setempat membawakan berbagai jenis buah-buahan sebagai hadiah yang mesti direspon para tamu sesuai dengan nilainya.

Kedatangannya diberitahukan kepada sultan Pasai, dan ia beserta rombongan mendapat izin untuk turun ke darat. Dengan kuda rombongannya menempuh perjalanan menuju pusat kota.

Terdapat dinding kayu di kota itu. Menara-menara kayu juga tampak di berbagai posisi. Masjid dan lapangan terbuka (alun-alun) juga ada, dan terletak di pusat kota. Ibnu Battuta memuji kotanya sultan itu, yang ia nilai luas dan indah.

 

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/05/09/lawatan-ibnu-battuta-ke-sumatera-pada-abad-ke-14-m/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement