REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Syawal merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriyah yang juga banyak menyimpan peristiwa bersejarah. Di antaranya adalah Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Hunain, dan Perang Thaif.
Dikutip dari MUIDigital, Selasa (9/5/2023), berikut ini empat pertempuran yang berlangsung pada Syawal dan penjelasannya secara singkat:
Pertama, Perang Uhud
Dalam Sirah Nabawiyah karya Shafiyyu ar-Rahman al-Mubarakfury disebutkan pascakekalahan yang diterima kafir Quraisy di Badar, mereka menghimpun persiapan untuk membalas kaum Muslimin.
Setelah genap setahun persiapan tersebut, tidak kurang dari 3.000 prajurit Quraisy telah menghimpun bersama sekutu-sekutunya yang terdiri dari kabilah-kabilah kecil.
Dari 3.000 personel tersebut di antaranya terdapat 700 orang berpakaian besi dan 100 pasukan berkuda kuda di bawah pemimpin Abu Sufyan.
Keberangkatan kaum kafir Quraisy disiapkan dari Dar al-Nadwah. Mereka terus berjalan hingga tiba di dua mata air di lembah Sabkhah dari saluran air di atas lembah dengan menghadap Madinah.
Sementara di Madinah, kaum Muslimin sama sekali tidak tahu menahu mengenai persiapan tersebut. Nabi Muhammad SAW sendiri baru mengetahui dua atau tiga hari sebelum pasukan Quraisy memasuki Madinah melalui surat pamannya Abbas yang dikirimkan diam-diam dari Makkah.
Dalam Perang Uhud, kaum Muslimin berjumlah 700 orang yang melawan 3 ribu prajurit Quraish. Kendati di awal Rasulullah SAW mampu membakar semangat juang pasukannya, akan tetapi kaum Muslimin menelan kekalahan dalam peperangan ini.
Kekalahan tersebut disebabkan kelengahan pasukan pemanah yang melanggar instruksi Rasulullah untuk tetap stand by pada posisi yang diperintahkan. Akhirnya sebab hal inilah, kaum Muslimin kalah dalam perang Uhud pada Syawal tahun ketiga Hijrah
Kedua, Perang Khandaq.
Khandaq berasal dari bahasa Arab yang berarti parit. Perang Khandaq terjadi di Madinah pada 5 Hijriyah atau 627 M.
Pertempuran ini antara kaum Muslimin yang berjumlah 3 ribu orang dengan pasukan sekutu yang berjumlah 10 ribu orang
Pasukan sekutu terdiri dari kabilah kaum Yahudi Bani Quraidzah, Bani Nadhir, Kabilah Quraisy, Kaum Ghatafan dan beberapa kabilah lain.
Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Dalam merancang strategi, kaum Muslimin menggunakan pertahanan parit untuk menghalau musuh yang datang. Parit tersebut digali di bagian utara wilayah Madinah yang memakan waktu selama enam hari.
Adapun latar belakang terjadinya perang Khandaq adalah karena dipicu oleh beberapa faktor salah satunya adalah seruan dan ajakan orang-orang Yahudi kepada beberapa kelompok dan pembesar suatu suku. Hal tersebut mereka lakukan lantaran merasa emosi dan terhina, sebab ajaran Islam semakin berkembang dan meluas.
Selain itu, kaum Yahudi juga merasa iri ketika melihat keuntungan yang diraih kaum Muslimin. Akhirnya mereka mulai menyusun strategi dan melancarkan konspirasi untuk menyerang umat Islam
Peperangan kali ini dimenangkan kaum Muslimin. Salah satu faktor penentu kemenangan tersebut adalah strategi yang efektif dan efisien yang Rasulullah perintahkan kepada pasukan Muslimin.