Senin 08 May 2023 15:32 WIB

Rasulullah dan Sahabat Nabi Bukan Sekadar Teman, Melainkan Hubungan Unik dan Spesifik

Rasulullah dan para sahabat memiliki hubungan khusus.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Rasulullah dan Sahabat Nabi bukan Sekadar Teman, Tapi Hubungan Unik dan Spesifik. Foto:   Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Rasulullah dan Sahabat Nabi bukan Sekadar Teman, Tapi Hubungan Unik dan Spesifik. Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada bahasa Indonesia kata "sahabat" bermakna kawan, teman atau rekan dan bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah "sahabat Nabi" dalam istilah para ahli ushul fiqih, maknanya tidak seperti dalam bahasa Indonesia.

Istilah "sahabat" dan "sahabat Nabi" dalam perbedaannya sangat signifikan.

Baca Juga

Pengasuh Rumah Fiqih, Ustadz Ahmad Sarwat Lc dalam diskusi tanya jawab sebagaimana dikutip dari laman Rumah Fiqih menjelaskan, istilah "sahabat Nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau rekan.

Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau sahabatnya.

Istilah sahabat Nabi itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggal dalam keadaan beragama Islam.

Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah sahabat Nabi baru sekitar 30 orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah sahabat Nabi sekitar 10 ribu orang. Pada waktu Rasulullah SAW wafat, jumlah sahabat Nabi diperkirakan ada sekitar 140 ribu orang.

Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi sahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus sahabat Nabi.

Lantas, bagaimana posisi para sahabat Nabi di depan Nabi Muhammad SAW?

Pertama, sahabat Nabi adalah keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para sahabat Nabi dari kalangan keluarga inilah yang pertama kali menjadi sahabat.

Kedua, sahabat Nabi adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.

Ketiga, sahabat Nabi adalah bagian dari tim kerja yang sangat solid, yang dibina langsung oleh tangan Rasulullah SAW.

Keempat, sahabat Nabi adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Alquran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.

Kelima, sahabat Nabi adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan meneladani kehidupannya yang agung.

Keenam, sahabat Nabi adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi kesahihannya.

Ketujuh, sahabat Nabi adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.

Kedelapan, sahabat Nabi adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.

Kesembilan, sahabat Nabi adalah prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.

Kesepuluh, sahabat Nabi adalah pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.

Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, kesimpulannya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik.

Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka (sahabat Nabi) dengan sebutan, Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang unik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement