Jumat 05 May 2023 17:44 WIB

Tak Mau Bayar Zakat? Ingat Siksa yang Pedih

Zakat merupakan salah satu rukun Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Tak Mau Bayar Zakat? Ingat Siksa yang Pedih. Foto: Ilustrasi Neraka
Foto: Pixabay
Tak Mau Bayar Zakat? Ingat Siksa yang Pedih. Foto: Ilustrasi Neraka

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali menerangkan betapa pentingnya seorang Muslim membersihkan hartanya dengan melaksanakan zakat. Orang yang memiliki banyak harta, tapi tidak menunaikan zakat akan mendapat siksa yang pedih.

Imam Al Ghazali menyampaikan bahwa Allah SWT telah menjadikan zakat sebagai salah satu rukun Islam. Allah SWT saat menyebut zakat dengan menyandingkannya dengan sholat. Ini bertanda zakat sangat penting dalam ajaran Islam.

Baca Juga

Terkait hal ini, Imam Al Ghazali mengutip Alquran dan hadist. "Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." (QS al-Baqarah: 43).

Imam Al Ghazali juga menyampaikan bahwa Allah SWT menegaskan peringatan dengan ancaman terhadap orang-orang yang lalai membayar zakat. Ancaman ini disampaikan dalam surah at-Taubah atau al-Bara'ah ayat 34.

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak mengeluarkannya pada jalan Allah, maka beri tahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih." (QS at-Taubah: 34).

Imam Al Ghazali menjelaskan, maksud dari kalimat mengeluarkan harta pada jalan Allah adalah mengeluarkan hak zakat.

Berkata Al-Ahnaf bin Qais, "Aku dalam rombongan orang Quraisy lalu lewatlah Abu Dzar." Abu Dzar kemudian berkata, "Kabarkanlah kepada orang-orang yang menyimpan harta tanpa mengeluarkan zakat. Mereka akan disiksa dengan ditusuk dari bagian belakang tubuh mereka menggunakan besi panas. Besi panas itu akan keluar dari lambung mereka. Besi panas itu akan ditusuk pada bagian belakang leher sampai keluar dari dahi mereka."

Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda, "Islam dibangun di atas lima, mengaku tiada yang disembah dengan sebenar-benarnya selain Allah dan mengaku bahwa Muhammad hamba-Nya dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke Baitullah. (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement