REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Umar bin Khattab termasuk sahabat Nabi Muhammad SAW yang sudah dijamin masuk surga sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari. Terjaminnya surga untuk Umar bin Khattab karena sikap kasih sayangnya kepada makhluk Allah SWT.
Dalam literasi pustaka, Umar bin Khatab dikenal sebagai orang yang rendah hati dan sederhana, dan sangat tegas terkait permasalahan agama. Di balik ketegasannya, tersimpan kasih sayang yang luar biasa terhadap makhluk hidup lain, salah satunya binatang.
Dikisahkan, seorang ulama bermimpi melihat Umar bin Khattab. Dalam mimpinya ulama tersebut bertanya kepadanya. "Wahai Amirul Mukminin, apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?" Umar bin Khattab menjawab, "Allah telah memberikan sebuah pengampunan kepadaku."
"Sebab apa Allah memberikan pengampunan tersebut, apakah karena kedermawananmu, apakah karena keadilanmu atau sebab zuhudmu?” tanya ulama tersebut kepada Umar bin Khattab dalam mimpinya.
“Ketika semua orang meletakkanku ke dalam liang lahat dan menutupiku dengan tanah, serta meninggalkanku satu per satu, kemudian datanglah dua malaikat yang sangat mengerikan, sehingga membuat badanku gemetar. Lalu keduanya pun mengangkat badanku serta mendudukanku. Mereka hendak menanyaiku. Sebelum sempat keduanya menanyaiku, terdengar suara tanpa rupa yang menghardik keduanya," kata Umar bin Khattab dalam mimpi ulama tersebut.
“Tinggalkan hamba-Ku ini! Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya, dan segala dosanya telah Aku ampuni karena dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya,” kata Umar bin Khatab kepada ulama tersebut.
Semasa hidupnya, Umar bin Khattab pernah suatu ketika menyelamatkan seekor burung pipit yang dibuat mainan anak-anak kecil. Saat itu dia berjalan-jalan di sebuah desa yang berada di Madinah. Melihat anak kecil yang menggenggam burung pipit, Umar bin Khattab merasa iba dan memutuskan untuk membelinya agar burung itu bisa terbang bebas.
Perlu diketahui bahwa apa yang terjadi pada sahabat Umar bin Khattab adalah akumulasi dari perbuatan baik yang telah ia lakukan sebelumnya, seperti dermawan, adil dan zuhud yang kemudian membentuknya sebagai sosok yang penuh kasih sayang terhadap burung pipit, makhluk kecil yang tertindas.
Ada sebuah hadits populer dari Sunan Tirmidzi, Abu Dawud, Musnad Ahmad dan Musannaf Abi Syaibah yang menjadi rujukan terkait kasih sayang yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dalam kisah di atas yang diriwayatkan Abdullah bin Umar:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الالرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللَّهُ
Artinya: Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, Rasulullah bersabda: Orang-orang yang pengasih akan dikasihi Allah Sang Mahapengasih, Kasihilah siapapun di bumi maka yang di langit akan mengasihimu. Lafal al-Rahim tercetak dari al-Rahman, yang artinya barangsiapa yang menyambung tali silaturahim, maka Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya), dan barangsiapa yang memutus tali silaturahmi maka Allah akan memutusnya."
Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Dalam beberapa kitab syarah dijelaskan bahwa maksud dari “man fil Ardli” dalam hadits tersebut adalah seluruh makhluk yang ada di bumi, seperti manusia, binatang, dan lain sebagainya. Sedangkan “man fi al-sama" adalah Allah yang Mahapengasih.
Kisah ini mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita harus memperlakukan semua makhluk ciptaan Allah SWT dengan kasih sayang dan hormat. Kita harus menjaga keberadaan dan kehidupan semua makhluk, baik itu hewan, tumbuhan, maupun manusia. Kisah Umar bin Khatab ini dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI.