Jumat 28 Apr 2023 06:02 WIB

Ini yang Terjadi Beberapa Saat Ketika Para Pemuda Ashabul Kahfi Bangun dari Tidur Mereka

Allah SWT menjaga para Ashabul Kahfi yang bersembunyi di gua

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Gua Ashabul Kahfi di Amman Yordania (ilustrasi). Allah SWT menjaga para Ashabul Kahfi yang bersembunyi di gua
Foto: ammancity.gov.jo
Gua Ashabul Kahfi di Amman Yordania (ilustrasi). Allah SWT menjaga para Ashabul Kahfi yang bersembunyi di gua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ashabul Kahfi merupakan salah satu kisah yang diabadikan dalam Alquran. Kisah tentang tujuh pemuda yang menyelematkan iman mereka dari penguasa zalim, hingga mereka bersembunyi di gua salama ratusan tahun. 

Bagaimana keadaan mereka di dalam tempat gelap tersebut? Allah SWT dalam surah Al Kahfi ayat ke-17 menjelaskannya: 

Baca Juga

وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ

“Dan kamu akan melihat matahari keti ka terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada di tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.” 

Buya HAMKA dalam Tafsir al-Azhar menjelaskan ayat tersebut. Dari keterangan yang ada, dapatlah diperkirakan bahwa pintu gua terletak di sebelah utara. 

Dengan kondisi demikian, cahaya mata hari tetap menerobos ke dalam gua, tetapi terik panasnya tidak sampai mengenai tubuh mereka. 

Ayat yang sama juga mengungkapkan, sirkulasi udara juga terjaga dengan baik karena Allah menjadikan tempat yang luas dalam gua itu bagi SWT mereka.  Ayat selanjutnya menyebutkan: 

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ  ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا

“Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.” 

Firman Allah SWT ini juga berkenaan dengan para tentara musyrikin yang tidak berani mengeluarkan ketujuh pemuda itu dari dalam gua. 

Oleh karena putus asa, Daqyanus kemudian menyuruh aparatnya untuk menghalangi jalan masuk ke dalam lokasi tersebut. 

Demikianlah keadaan mereka. Waktu terus bergulir hingga ratusan tahun berikutnya. Tidak ada orang yang bernyali mendekati gua tersebut. 

Sementara, kisah kepahlawanan Ashabul Kahfi terus hidup di tengah masyarakat Ephesus dan Romawi pada umumnya. Bila pada masa silam orang-orang musyrik berkuasa, kini Allah meletakkan kekuasaan itu pada kaum beriman. 

Atas izin Allah SWT, ketujuh pemuda itu bangun dari tidur panjang. 

Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

 

وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ  مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا ييَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: `Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?).' Mereka menjawab:`Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.' Berkata (yang lain lagi): `Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini).' Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun'.” (QS Al Kahfi ayat 19). 

Utusan yang menjalankan tugas dari kawan-kawannya itu berjalan ke arah pusat kota. Di benaknya, terpikir bagaimana keadaan keluarga yang telah ditinggal kannya dan mata-mata pasukan Daqyanus yang harus dihindarinya sebisa mungkin.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement