Imam Bushiri sendiri sejak kecil sudah menyenangi syair. Ia banyak mempelajari agama dari seorang sufi besar yakni Abdul Abbas Al Mursi yang merupakan penganut tarekat Syadziliyah. Kepiawaiannya dalam membuat syair-syair diakui oleh para pemimpin Mesir pada saat itu. Hingga kemudian karena cintanya yang besar kepada Nabi Muhammad SAW, maka dia pun menyusun Burdah
Sejatinya ketika menyusun Burdah, Imam Bushiri tengah dalam keadaan sakit. Dia mengalami stroke yang membuatnya sulit berjalan. Kendati demikian hal itu yang memadamkan semangatnya untuk menyusun dan menyelesaikan Burdah. Hingga kemudian kitab Burdah pun selesai disusun olehnya.
Ada kejadian luar biasa yang dialami Imam Bushiri ketika selesai menyusun Burdah. Dia bermimpi didatangi Rasulullah. Dalam mimpinya itu Rasulullah mengusap badan Imam Bushiri. Setelah Imam Bushiri bangun dari tidurnya, sakit stroke yang diderita Imam Bushiri pun hilang. Ia sembuh dari penyakitnya itu bahkan tubuhnya semakin segar bugar.
Kabar Imam Bushiri yang sembuh dari stroke setelah menyusun Burdah itu pun menyebar luas ke berbagai wilayah. Tak terkecuali para penguasa di Mesir pada saat itu. Mereka pun berharap dengan membaca Burdah yang berisi pujian-pujian kepada Rasulullah maka Allah menurunkan rahmatNya sehingga orang-orang yang membacanya sembuh dari penyakit yang diderita.
Ketiga, Nahjul Burdah Ahmad Syauqi
Ahmad Syauqi adalah seorang penyair Mesir terkenal pada abad ke-19. Karyanya yang paling populer adalah Nahjul Burdah sebagai luapan kecintaannya kepada Rasulullah. Sebagai bentuk ketawadhu'an dan penghormatan terhadap kitab Burdah Imam Bushiri dan Burdah Banat Suad Lil Kaab bin Zuhair, Ahmad Syauqi memilih menamai syari-syairnya dengan Nahjul Burdah. Qasidah Nahjul Burdah ini terbit pertama kali pada 1328 Hijriyah.
Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya
di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches