Rabu 01 Mar 2023 05:15 WIB

Deretan Tokoh Intelektual Muslimah dalam Sejarah Sains

Banyak wanita Muslim yang juga memainkan peran penting dalam dunia Islam pra-modern.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Ilmuwan Muslimah. Deretan Tokoh Intelektual Muslimah dalam Sejarah Sains
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslimah. Deretan Tokoh Intelektual Muslimah dalam Sejarah Sains

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telah banyak tokoh muslim terkenal yang muncul dalam lintasan sejarah Islam dan sains. Sedangkan tokoh Muslimah belum banyak dikenal. Padahal, banyak wanita Muslim yang juga memainkan peran penting dalam dunia Islam pra-modern, baik sebagai cendekiawan, penyair, mistikus, penguasa, dan pejuang.

Dalam sejarah Islam banyak ditemukan wanita muslim yang aktif terlibat dalam bidang kesehatan. Pada masa Nabi Muhammad SAW, mereka juga berlatih di medan perang. Beberapa hanya membantu yang terluka, sementara yang lain juga ikut berperang.

Baca Juga

Dikutip dari About Islam, berikut deretan tokoh Muslimah yang beperan penting dalam dunia Islam.

Tokoh Muslimah di Bidang Kesehatan

Tokoh Muslimah pertama yang berkontribusi dalam bidang kesehatan adalah Nusaibah binti Ka'ab Al-Anshariyah. Ia adalah seorang pejuang dan praktisi medis terkenal. Ia juga dijuluki sebagai Ummu Umarah, ibunya para pemimpin. Ia adalah salah satu sahabat yang paling awal masuk Islam.

Nusaibah adalah wanita yang agung lagi pemberani. Ia paling dikenal karena berperang melawan orang-orang kafir Makkah dalam Perang Uhud. Ketika tidak bertempur, ia pun merawat tentara yang terluka. Di luar zona pertempuran, ia juga juga melakukan berbagai aktivitas kesehatan.

Kedua adalah Rufaida binti Saad al-Aslamiyah. Ia adalah tokoh Muslimah yang juga hidup di zaman Nabi Muhammad SAW. Ia juga sering disebut sebagai “perawat pertama dalam Islam”. Ia turut membantu yang terluka selama Pertempuran Badar.

Rufaidah memperoleh sebagian besar pengetahuan medisnya dengan membantu ayahnya dokter Saad al-Aslami. Dia menjadi tabib ahli, sampai-sampai Nabi SAW memerintahkan semua korban dikirim ke tendanya untuk berobat.

Masih banyak perawat dan praktisi medis wanita Muslim lainnya yang memasuki medan perang dan mengabdikan waktu dan keterampilan mereka untuk menyembuhkan luka pada masa Nabi. Di antaranya adalah Ummu Sinan Al-Islami (dikenal juga sebagai Ummu Imara), Ummu Matawe al-Aslamiyya dan Ummu Waraqah binti al-Harits.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement