Rabu 22 Feb 2023 17:21 WIB

Imam Al Ghazali Jelaskan Anggota Tubuh yang Harus Dilindungi dari Dosa

Kita harus berusaha keras untuk melindungi kelima anggota tubuh itu dari maksiat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Imam Al Ghazali Jelaskan Anggota Tubuh yang Harus Dilindungi dari Dosa. Foto: Teladan Imam Ghazali dalam tradisi ilmiah (ilustrasi), ilustrasi ulama
Foto: republika
Imam Al Ghazali Jelaskan Anggota Tubuh yang Harus Dilindungi dari Dosa. Foto: Teladan Imam Ghazali dalam tradisi ilmiah (ilustrasi), ilustrasi ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin menjelaskan apa saja anggota tubuh yang harus dilindungi dari dosa.

Menurut  Imam Al-Ghazali, siapa yang ingin bertakwa kepada Allah Ta'ala, sebaiknya ia memperhatikan lima anggota tubuhnya. Sebab kelimanya merupakan media bagi perbuatan baik dan buruk. Kelima anggota tubuh itu adalah mata, telinga, lidah, hati dan perut.

Baca Juga

Kita harus berusaha keras untuk melindungi kelima anggota tubuh tersebut dari semua hal yang bisa mendatangkan bahaya pada agama seperti maksiat, sesuatu yang haram, hal-hal yang tidak berguna, serta berlebihan dalam hal yang mubah.

Jika kita berhasil melindungi kelima anggota tubuh tersebut, maka cukup bagi seluruh anggota tubuh lainnya. Dengan itu kita berhasil melaksanakan takwa secara komprehensif dengan seluruh anggota tubuh yang ada.

Hal ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013.

Di dalam kitab lain yakni kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa seluruh anggota badan manusia harus dijaga agar tidak berbuat maksiat. Khususnya tujuh anggota badan di antaranya mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan dan kaki.

Pertama, menjaga mata dari empat perkara. Yakni menjaga mata dari melihat perempuan yang bukan muhrim. Menjaga mata dari melihat gambar-gambar yang membangkitkan syahwat. Menjaga mata dari melihat orang lain dengan pandangan menghina. Menjaga mata dari melihat aib orang lain.

Kedua, menjaga telinga dari mendengar perkara bidah, perkataan jahat, perkataan yang sia-sia, dan perkataan yang menyebut-nyebut kejahatan orang lain. Artinya jangan menyalahgunakan nikmat bisa mendengar dengan mendengarkan kemaksiatan.

Ketiga, menjaga lidah dari delapan penyakit lidah. Yakni menjaga lidah agar tidak berkata bohong. Menjaga lidah agar tidak membuat janji tapi mengingkari janji. Menjaga lidah agar tidak ghibah atau mengumpat. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk bertengkar dan membantah perkataan orang lain.

Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk memuji diri sendiri. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk melaknat makhluk Allah. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengucapkan doa supaya orang lain celaka. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengolok-olok dan mengejek orang lain.

Keempat, menjaga perut dari memakan makanan yang haram dan syubhat. Maka manusia diwajibkan berusaha mencari makanan yang halal.

Kelima, menjaga kemaluan dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Manusia tidak dapat menjaga kemaluan kecuali dengan menjaga mata dari melihat yang haram dan menjaga hati supaya tidak berpikir yang bukan-bukan. Serta menjaga perut dari memakan yang haram, syubhat dan berlebihan. Karena semua itu adalah penggerak bagi syahwat.

Keenam, menjaga kedua tangan dari sesuatu yang diharamkan dan jangan menggunakan tangan untuk menyakiti makhluk Allah SWT. Jangan menggunakan tangan untuk menghianati amanah dan mencuri. Serta jangan menggunakan tangan untuk menulis sesuatu yang diharmakan.

Ketujuh menjaga kedua kaki dari berjalan ke tempat yang diharamkan dan berjalan menuju sultan atau penguasa yang zalim. Karena berjalan menuju penguasa yang zalim tanpa dalam kondisi darurat atau terpaksa adalah maksiat. Karena bisa dianggap merendahkan diri dihadapan kezaliman dan menghormati kezaliman mereka. Sedangkan Allah menyuruh manusia berpaling dari orang yang zalim.

Imam Al Ghazali juga menjelaskan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Kelak di Padang Mahsya anggota badan manusia akan bersaksi atas apa saja yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Karena itu, manusia harus menjaga anggota badannya agar tidak berbuat maksiat.

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS Yasin: 65).

photo
Infografis yang Perlu Diketahui tentang Ramadhan - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement