Rabu 18 Jan 2023 16:30 WIB

Masjid Lamu: Menelusuri Kembali 600 Tahun Ibadah Islam

Kunjungan ke situs arkeologi Lamu tidak pernah lengkap tanpa tur ke masjid-masjidnya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Lamu
Foto: Business Daily Africa
Masjid Lamu

REPUBLIKA.CO.ID,LAMU -- Kunjungan ke situs arkeologi Lamu tidak pernah lengkap tanpa tur ke masjid-masjidnya. Rumah ibadah di kota ini merupakan masjid tertua di Kenya, yang berusia 600 tahun.

Dikukuhkan oleh Museum Nasional Kenya (NMK) sebagai monumen nasional, masjid-masjid ini menarik ratusan ribu wisatawan setiap tahun untuk melakukan ziarah spiritual.

Baca Juga

Bangunan yang paling banyak dipublikasikan adalah Masjid Jumat Pwani yang ditemukan di Kota Tua Lamu, serta Masjid Siyu di Pulau Pate yang masih aktif digunakan hingga saat ini.

Kurator NMK yang bertanggung jawab atas Museum dan Situs Warisan Dunia Lamu, Mohammed Ali Mwenje, menyebut tempat ibadah yang tua namun tetap berdiri ini sebagai bagian penting dari sejarah mereka.

Menurut Mwenje, Masjid Siyu adalah yang terbesar dari semuanya, dengan kapasitas menampung lebih dari 600 jamaah. Sementara Masjid Pwani dapat menampung hingga 500 jamaah dalam satu sesi sholat.

Masjid bersejarah terkenal lainnya di Lamu adalah Masjid Jamia di Shella, Masjid Jumat Siyu, Masjid Jumat Takwa, Shanga dan Masjid Jumat Mwenye Kombo di Pulau Pate, Masjid Ishakani, Manda, Ungwana, serta Shalafatani di Pulau Faza. Semua masjid ini diawasi oleh NMK sebagai bagian dari situs dan monumen kabupaten.

Dilansir di Business Daily Africa, Rabu (18/1/2023), Masjid Jamia Shella telah ada selama 194 tahun, dibangun pada 1829. Shella mencapai puncaknya pada abad ke-19 terutama dari 1829 hingga 1857, selama periode ini dibangun sebanyak lima masjid di desa tersebut.

Masjid Jumat ini masih menjadi sorotan setiap kunjungan ke Shella hingga hari ini. Tidak seperti kebanyakan masjid tua di kawasan Pesisir, Masjid Shella Friday memiliki menara.

Menara yang ada adalah jenis menara yang biasanya dibangun di dalam atau berdekatan dengan masjid.  Umumnya ini digunakan untuk menyuarakan adzan, tetapi juga berfungsi sebagai landmark dan simbol kehadiran Islam.

Menara masjid memiliki berbagai bentuk, dari menara yang tebal dan pendek, hingga menara yang menjulang setipis pensil.

Salah satu warga yang sudh tinggal lama di Shella, Henry Burnier, bertugas mengawasi dan membayar pemugaran total Masjid Shella Friday pada 1948. Masjid tersebut lantas mengalami pemugaran lagi, kali ini di bawah pengawasan beberapa penduduk desa.

Pada 2021, NMK mengumumkan mereka mencari setidaknya 50 juta shilling untuk merehabilitasi masjid Pwani dan Siyu Friday, yang berada di ambang kehancuran.

"Sebagian besar masjid ini sangat membutuhkan restorasi dan pelestarian. Beberapa masjid tua tapi masih berdiri ini biasanya dikelola oleh masyarakat setempat, yang tidak mampu melakukan pemugaran karena biayanya mahal. Itu sebabnya kami mencari penggemar konservasi dan simpatisan untuk melakukan hal yang sama," ujar Mwenje.

Dari semua 47 kabupaten, Lamu memiliki jumlah monumen dan bangunan bersejarah tertinggi. Kota Tua Lamu tetap menjadi objek wisata utama di wilayah Pantai Kenya, karena budaya dan warisannya yang terpelihara dengan baik selama beberapa dekade.

Saat ini, kota tersebut berdiri sebagai kota tertua yang bertahan di Afrika Timur dengan lebih dari 700 tahun tempat tinggal manusia yang berkelanjutan.  

Sumber:

https://www.businessdailyafrica.com/bd/lifestyle/society/lamu-friday-mosques-retracing-600-years-of-islamic-worship--4089376

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement