Rabu 18 Jan 2023 15:00 WIB

Orang Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 118 Tahun

Randon menjadi orang tertua di dunia setelah kematian Kane Tanaka dari Jepang.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Fernan Rahadi
Biarawati Lucile Randon merupakan pemegang rekor Guinness World Records sebagai orang tertua di dunia. Selamat dari pandemi flu Spanyol, dia juga mampu melawan Covid-19.
Foto: YouTube/Guinness World Records
Biarawati Lucile Randon merupakan pemegang rekor Guinness World Records sebagai orang tertua di dunia. Selamat dari pandemi flu Spanyol, dia juga mampu melawan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TOULON – Orang tertua di dunia, biarawati Prancis Lucile Randon mengembuskan napas terakhir pada usia 118 tahun. Randon yang dikenal sebagai Sister Andrée, lahir di Prancis selatan pada 11 Februari 1904, satu dekade lebih awal sebelum Perang Dunia I.

Juru bicara David Tavella mengatakan Randon meninggal di panti jompo Sainte-Catherine-Labouré di Toulon. "Ada kesedihan yang luar biasa tapi ini adalah keinginannya untuk berkumpul dengan kakak tercintanya. Baginya, ini adalah pembebasan," kata Tavella.

Randon menjadi orang tertua di dunia setelah kematian Kane Tanaka dari Jepang pada usia 119 tahun. Pada saat Randon lahir, New York sedang membuka kereta bawah tanah pertamanya dan Tour de France hanya dipentaskan sekali.

Sebelum di biara pada tahun 1944, dia bekerja sebagai gubernur dan tutor. Dia telah berada di panti jompo sejak tahun 1979 dan di rumah Toulon sejak 2009.

Pada tahun 2021, dia selamat dari serangan Covid-19 setelah virus menyebar ke panti jompo tempat dia tinggal yang menewaskan 10 penghuni. Pada saat itu, dia mengaku tidak sadar telah terkena Covid-19.

"Saya bahkan tidak menyadari saya memiliki Covid-19," kata dia kepada surat kabar Var-Matin. Tavella mengatakan Randon tidak menunjukkan rasa takut terhadap Covid-19.

"Dia tidak bertanya tentang kesehatannya tetapi rutinitasnya. Dia ingin tahu apakah waktu makan dan tidur akan berubah. Dia tidak menunjukkan rasa takut akan penyakitnya, bahkan dia lebih mengkhawatirkan orang lain," ujar Tavella.

Dalam wawancara dengan televisi BFM Prancis, Randon mengaku tidak takut mati. "Saya tidak takut mati. Saya ingin berada di tempat lain, bergabung dengan kakak laki-laki, kakek, dan nenek saya," ucap dia.

Dikutip The Guardian, Rabu (1/18/2023), pada tahun 2020, Randon mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia bisa hidup sangat lama. "Saya tidak tahu apa rahasianya. Hanya Tuhan yang bisa menjawab pertanyaan itu. Saya mengalami banyak ketidakbahagiaan dalam hidup dan selama perang 1914-1918 ketika saya masih kecil, saya menderita seperti orang lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement