Senin 02 Jan 2023 08:00 WIB

Tujuh Langkah Sederhana Agar Pandai Bersedekah

Agama Islam sangat menjunjung tinggi sedekah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Sedekah/Ilustrasi
Sedekah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam sangat menjunjung tinggi amal jariyah dan berbagi dalam lingkup sosial. Begitu banyak anjurannya, Zakat atau sedekah adalah salah satu dari lima rukun Islam.

Dilansir di About Islam, Jumat (30/12/2022), adapun tujuan dasarnya adalah untuk memastikan bahwa kekayaan dibagi rata antara yang kaya dan yang miskin sehingga tidak ada konsentrasi atau kekayaan (ketimpangan). Konsep ini memastikan bahwa masyarakat miskin tidak menderita karena harus mengalami kondisi kehidupan yang memprihatinkan.

Baca Juga

Shadaqah Jariyah Sadaqah artinya sedekah dan Jariyah artinya berkesinambungan. Jadi secara keseluruhan Sadaqah Jariyah adalah sedekah terus-menerus yang mengandung arti bahwa pahala dari perbuatan-perbuatan tertentu tetap diberikan kepada orang yang telah melakukan perbuatan tersebut, bahkan setelah dia meninggal.

Jadi, umat Islam harus berusaha melakukan tindakan ini sebanyak mungkin. Tindakan ini akan terus menguntungkan semua orang untuk waktu yang lama. Selama tindakan ini bermanfaat bagi seseorang, umat Islam akan terus dibalas oleh Allah SWT. Bahkan tindakan kecil seperti tersenyum dianggap sebagai sadaqah (sedekah sukarela).

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Senyumanmu untuk saudaramu adalah sedekah,". (HR At-Tirmidzi, 1879).

Berikut adalah beberapa tindakan sederhana yang dapat membantu memudahkan umat Islam bersedekah:

Pertama, menanam pohon. Setiap kali seseorang mengambil manfaat dari pohon itu dengan duduk di bawah naungannya atau dengan memakan buahnya, maka yang menanamnya akan mendapat pahala karenanya.

Kedua, membantu (melalui bantuan keuangan atau fisik) dalam membangun masjid atau panti asuhan.

Ketiga, membayar pendidikan siswa atau mengajar siswa secara gratis.

Keempat, membantu seseorang mempelajari bacaan shalat atau kirimkan Doa/Surah untuk dibaca. Di zaman sekarang ini, ada banyak cara untuk meyakinkan orang untuk melakukan itu. Umat Islam dapat mengirimi mereka aplikasi Islami seperti Athan.

Umat Islam bahkan dapat mendistribusikan salinan Aquran atau Do'a kepada orang-orang. Setiap kali mereka membaca Doa/Surah, perbuatan itu akan terbukti menjadi Sadaqah Jariyah untuk yang mengirimnya. Tidak hanya itu, ada juga kartu galeri Islami yang bisa Anda bagikan di media sosial Anda.

Kelima, membesarkan seorang yatim piatu. Umat Islam dapat mensponsori sebagian harta dan aktunya dengan memberikan dukungan keuangan atau meningkatkannya.

Keenam, memasang pendingin air atau sumur. Setiap kali seseorang minum dari sumur atau air pendingin, Anda akan diberi pahala oleh Allah SWT.

Ketujuh, menyumbangkan kursi roda atau peralatan lainnya ke rumah sakit atau membantu membangun rumah sakit untuk orang miskin yang membutuhkan. Setiap kali rumah sakit atau peralatan digunakan, orang itu akan menerima hadiah.

Jika dipikir-pikir, tindakan yang telah diuraikan di atas tidak membutuhkan banyak usaha, tetapi manfaat yang akan mereka peroleh tidak terbatas. Ketika orang, hewan, atau pada dasarnya siapa pun akan mendapat manfaat dari tindakan ini setelah seorang Muslim yang melakukannya itu meninggal dunia, maka pahala akan terus terakumulasi dari perbuatan baik yang dilakukan ketika masih hidup akan terus mengalir.

Demikian pula, seseorang dapat berkontribusi dengan cara moneter dan mencari nafkah untuk banyak orang. Semakin banyak Anda rela menghabiskan harta di jalan Allah SWT, semakin banyak berkah yang diberikan kepada Anda oleh-Nya. Melakukan semua tindakan yang disebutkan ini tidak hanya akan memberi Anda imbalan terus-menerus tetapi juga akan membantu banyak orang dalam prosesnya dan bahkan dapat memulai rantai kebaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement