Pada tahun kedua, Dia memerintahkan langit agar menahan dua pertiga hujan dari biasanya, dan memerintahkan bumi agar menahan dua pertiga dari tanaman-tanamannya.
Dan pada tahun ketiga, Dia memerintahkan langit agar tidak menurunkan hujan setetes pun, dan menyuruh bumi agar tidak menumbuhkan tanaman satu pun. Semua binatang pun binasa kecuali yang dikehendaki Allah.’
Lalu dikatakan, ‘Wahai Rasulullah! Lantas dengan apa manusia hidup, jika kondisinya demikian? Nabi menjawab,’ "Tasbih dan takbir. Itu akan bei fungsi sebagai makanan bagi mereka.’" (HR Ibnu Majah).
Kelima, Dajjal mengaku sebagai Tuhan
Dia mengaku sebagai tuhan karena memiliki keajaiban. Ketika krisis agama dan ilmu melanda, akan sangat mudah bagi orang seperti Dajjal menundukkan manusia yang sesat, terutama orang-orang Yahudi.
Dia adalah 'tuhan' yang menghidupkan dan mematikan, menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan tanaman, dan bersamanya ada gunung roti, surga, dan neraka. Hal ini sebagaimana yang dahulu dilakukan Firaun, sehingga orang-orang mematuhinya karena pemahaman agama dan ilmu mereka sangat sedikit.
Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
Keenam, Dajjal binasa
Isa bin Maryam RA akan turun dari langit kedua atas perintah Allah SWT. Tugas utamanya adalah membunuh Dajjal yang telah memfitnah manusia di seluruh penjuru bumi.
Ketujuh, amalan-amalan benteng dari Dajjal
Dalam berbagai hadist disebutkan beberapa amalan yang dapat menghindarkan diri seorang Mukmin dari fitnah Dajjal, yaitu:
- Memasuki salah satu haramain, Makkah atau Madinah, karena Dajjal tidak akan masuk ke sana selamanya
- Memasuki Masjid Al Aqsa atau Gunung Thur. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Dajjal juga tidak akan memasukinya
- Menghafal sepuluh ayat permulaan surat Al-Kahfi dan membacanya ketika Dajjal keluar dan saat mendekatinya
- Lari darinya dan mendaki gunung dan gurun karena kebanyan Dajjal memasuki kota-kota dan perkampungan.
- Meludahi wajahnya apabila bertemu. Dalam riwayat disebutkan, Abu Umamah RA berkata, “Rasulullah SAW membicarakan tentang Dajjal. Beliau bersabda, “Barangsiapa di antara kalian berjumpa dengannya, hendaknya ia meludahi wajahnya." (HR Tabrani).
- Memperbanyak bacaan tasbih, tahlil, dan takbir. Bacaan itu merupakan bekal dan makanan bagi orang mukmin dalam menghadapi ujian dan gizi baginya pada saat paceklik tersebut. Barangsiapa diuji dengannya, hendaknya dia bersabar, teguh, dan mengucapkan hawqalah La haula wa la guwwata illa billah"(tiada daya dan upaya kecuali dari Allah SWT).