Sabtu 24 Dec 2022 06:09 WIB

Keindahan Islam Memikat Hati Jayina Chan, Mualaf Cantik Asal Singapura Ini

Mualaf Jayina Chan memeluk Islam berkat keindahan ajaran agama ini

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Jayina Chan. Mualaf Jayina Chan memeluk Islam berkat keindahan ajaran agama ini
Foto: Dok istimewa
Jayina Chan. Mualaf Jayina Chan memeluk Islam berkat keindahan ajaran agama ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ibu dua anak ini memiliki nama asli Chan Jia Ying. Jayina Chan sapaan akrabnya merupakan seorang wanita berasal dari Singapura keturunan Tionghoa.

Jayina kembali kepada Islam ketika berusia 26 tahun. Dia menggunakan kata kembali bukan pindah karena muslim percaya bahwa semua orang yang lahir beragama Islam.

Baca Juga

Jayina menceritakan pengalamannya saat memutuskan untuk memeluk agama Islam melalui sebuah video yang diunggah di website millenials of SG. Ketertarikannya akan agama Islam bermula saat ia mencoba memahami isi Alquran. Dia terlahir di keluarga yang berpikiran terbuka.

“Terlahir di keluarga yang terbiasa mengedepankan ilmu pengetahuan dan sains, saya merasa isi Alquran adalah yang paling masuk akal. Saya menemukan banyak sekali kalimat-kalimat ilmiah di dalam Alquran,” ujar Jayina di dalam videonya.

Konflik keluarga

Memutuskan untuk belajar, memahami, dan memeluk agama Islam tidaklah mudah bagi Jayina. Di Singapore, tempat tinggalnya, Islam merupakan agama minoritas. Apalagi keluarga Jayina memiliki adat dan budaya Cina yang masih sangat kental. Konflik bermula saat ibu Jayina memergokinya sedang mempelajari Alquran. Saat itu sang ibu merasa sangat marah dan kecewa.

Ibunya benar-benar kesal, hubungan mereka memburuk selama berbulan-bulan. Ketika ibunya menyadari bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikan putrinya belajar tentang Islam dan mempraktikkannya.

“Pemahaman ibu dan keluarga saya mengenai agama Islam tidak tepat. Tapi ibu saya tahu, bahwa ia tak bisa melarang saya untuk mempelajari Islam lebih dalam. Oleh karena itu dia memberi saya ultimatum untuk keluar rumah,” tutur Jayina.

Jayina berpikir pikir sulit bagi ibunya untuk menerima perubahan dan menerima anaknya menjadi Muslim. Dan yang dia tahu tentang Muslim adalah dari media. Jayina beranggapan ibunya hanya tidak tahu sehingga sulit menerimanya.

Awalnya saya mencoba meyakinkan mereka melalui kata-kata dan diskusi, tetapi akhirnya diskusi ini berubah menjadi argumen dan pertengkaran, dan saya memutuskan bahwa itu tidak menyelesaikan masalah ini. Jadi, saya harus pindah untuk membiarkan semua orang tenang.

Usaha untuk berbicara dan ber[adadiskusi tak pernah berakhir dengan baik. Dan akhirnya, untuk menghindari konflik berkepanjangan, Jayina memutuskan untuk keluar dari rumah keluarganya, saat ia sedang berpuasa  Ramadan.

“Sikap adalah cara terbaik untuk menunjukkan pada mereka (keluarga) bahwa Islam telah membuatku menjadi orang yang lebih baik. Aku telah menemukan kedamaian,” tambahnya.

Seiring waktu, mereka menyadari bahwa kini dia menjadi lebih hormat dan lebih tenang karena telah menemukan kedamaian batin.

Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat

Keraguan tentang Islam

Jayina sempat memiliki keraguan awal tentang Islam. "... jika Islam adalah agama yang sangat membatasi, mengapa orang masih tetap dalam Islam, mengapa orang masih bergabung dengan Islam?"

Dia kemudian memutuskan bahwa cara terbaik untuk mempelajarinya adalah melalui Alquran (teks agama utama Islam) dan mengikuti kelas.Tetapi ketika dia membaca Surat Al-Baqarah (yang juga merupakan yang terpanjang), Jayina mengatakan dia ragu untuk melanjutkan, karena ada beberapa kutipan yang tidak dia setujui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement