Rabu 07 Dec 2022 10:10 WIB

4 Kemuliaan yang Diperoleh Muslim Meninggal Husnul Khatimah

Husnul khotimah bisa dilihat secara kasat mata menurut Rasulullah SAW

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Husnul khotimah bisa dilihat secara kasat mata menurut Rasulullah SAW. Ilustrasi husnul khotimah
Foto:

Ketiga, kemuliaan orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah akan mendapatkan pengakuan sebagai hamba Allah SWT. 

Mereka dipanggil sebagaimana surat al-Fajr ayat 29, fadkhuli fi 'ibadi (maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku). 

UAH menerangkan, kata 'ibad dibagi dua dalam Alquran. Pertama, 'ibad adalah hamba Allah SWT yang saleh dalam kehidupannya, biasanya disebut ibadurrahman (ham ba-hamba Allah Yang Mahapenyayang). 

Mereka terlihat dengan amalannya, seperti rajin shalat, berdzikir, fokus pada kebaikan, dan amal sosialnya tinggi.

Kedua, 'ibad adalah hamba Allah SWT yang berusaha untuk memperbaiki kesalahannya untuk berubah menjadi saleh. Jadi, ternyata ketika ada pelaku maksiat tergerak untuk bertobat, prosesnya itu dinilai tinggi oleh Allah SWT.

Allah SWT itu sangat mencintai pelaku maksiat yang mau bertaubat dibandingkan orang saleh yang tidak pernah merasa salah.

Baca juga: Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat 

“Jadi, kesempatan nafsul muthmainnah, husnul khatimah, bukan hanya didapatkan oleh orang-orang yang terbiasa saleh. Mungkin ada orang yang sedang tobat meninggal, dapat nafsul muthmainnah, bisa jadi," katanya.

Keempat, kemuliaan orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah Allah SWT mempersilakannya masuk ke dalam surga. Sebagaimana pada surat al-Fajr ayat 30, wadkhuli jannati (dan masuklah ke dalam surga-Ku).

Namun, surga mana yang akan ditempati oleh orang-orang yang husnul khatimah, jiwanya tenang, dan diridhai Allah SWT? Dan bagaimana mencapainya?

UAH menjelaskan, kemuliaan yang diperoleh orang-orang yang meninggal husnul khatimah ditentukan oleh amal kesehariannya semasa hidup di dunia. Sebagaimana disebutkan Alquran surat an-Nahl ayat 97:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”  

 

Maka dari itu, menurut UAH, siapa saja yang mendapatkan kualitas kehidupan yang baik maka itu yang akan mengantarkannya pada nafsul muthmainnah.      

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement