Rabu 07 Dec 2022 09:52 WIB

Israel Bongkar Penyeberangan Gaza untuk Perluas Penghalang

Persimpangan Karni telah menjadi terminal ekspor-impor terbesar untuk Palestina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Sebuah ekskavator Israel menghancurkan sisa-sisa penyeberangan perbatasan komersial Karni antara Israel dan Jalur Gaza, di sebelah timur Kota Gaza, Selasa, 6 Desember 2022. Buldoser dan derek Israel terlihat pada Selasa membongkar titik penyeberangan komersial di sisi timur Kota Gaza sebagai Israel memutuskan untuk memperpanjang penghalang keamanan di lokasi terminal lama mati.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Sebuah ekskavator Israel menghancurkan sisa-sisa penyeberangan perbatasan komersial Karni antara Israel dan Jalur Gaza, di sebelah timur Kota Gaza, Selasa, 6 Desember 2022. Buldoser dan derek Israel terlihat pada Selasa membongkar titik penyeberangan komersial di sisi timur Kota Gaza sebagai Israel memutuskan untuk memperpanjang penghalang keamanan di lokasi terminal lama mati.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Buldoser dan derek terlihat membongkar titik penyeberangan komersial di sisi timur Gaza pada Selasa (6/12/2022). Israel memutuskan untuk memperluas penghalang keamanan di lokasi terminal yang sudah lama tidak beroperasi.

Persimpangan Karni telah menjadi terminal ekspor-impor terbesar dan utama untuk kantong Palestina, dilengkapi dengan pemindai dan sabuk konveyor. Namun Israel menutupnya ketika memberlakukan blokade di Gaza menyusul pengambilalihan kelompok Hamas pada 2007.

Baca Juga

Selama tiga tahun berikutnya, Karni sesekali beroperasi untuk pengiriman terbatas kebutuhan dasar kemanusiaan di Gaza. Israel akhirnya berhenti menggunakannya dan mengalihkan pekerjaan ke penyeberangan Kerem Shalom yang lebih kecil dan terbatas di Jalur Gaza tenggara.

Kerem Shalom tidak memiliki kemampuan canggih seperti di Karni dan itu bergantung pada pergerakan barang secara berurutan. Truk-truk Israel menurunkan kiriman dan pergi sebelum truk-truk Palestina masuk untuk mengambil barang-barang tersebut.

Militer Israel mengatakan pada akhir pekan, telah memulai operasi untuk mengevakuasi Karni untuk menyelesaikan pembangunan penghalang bawah tanah. "Ini adalah operasi yang dirancang untuk meningkatkan pertahanan di wilayah ini, yang dilakukan sebagai bagian dari peningkatan pertahanan di seluruh wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza," ujarnya.

Tahun lalu, Israel mengumumkan penyelesaian penghalang keamanan yang ditingkatkan di sekitar Jalur Gaza yang dirancang untuk mencegah militan menyelinap ke negara itu. Penghalang sepanjang 65 kilometer mencakup sistem radar, sensor maritim, dan jaringan sensor bawah tanah untuk mendeteksi terowongan militan. Pagar yang ada diganti dengan "pagar pintar" setinggi enam meter dengan sensor dan kamera.

Perbatasan Gaza-Israel sebagian besar tenang sejak gencatan senjata yang ditengahi Mesir mengakhiri serangan tiga hari antara Israel dan Jihad Islam di wilayah tersebut. Hamas juga menghormati dengan ikut secara tidak resmi menjaga ketenangan sebagai imbalan atas insentif ekonomi Israel, termasuk mengizinkan ribuan warga Gaza menyeberang ke Israel untuk bekerja. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement