Kamis 17 Nov 2022 05:40 WIB

Menyelamatkan Masjid Kayu di Georgia

Sebagian besar masjid kayu di Georgia berada dalam kondisi yang sangat buruk.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ornamen di sebuah masjid kayu di dusun Dghvani, Georgia. Fasadnya hampir tidak dapat dibedakan dari rumah kayu tradisional berlantai dua. Menyelamatkan Masjid Kayu di Georgia
Foto:

Ketika Georgia memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet, Georgia muncul sebagai negara Kristen yang bangga. Iman ortodoks kembali sebagai simbol identitas nasional yang kuat dan kuno.

"Negara Georgia memilih jalan nasionalisme etno-pengakuan dan ini menghalangi penerimaan monumen budaya Islam sebagai Georgia asli," kata Mikeladze. 

Meskipun sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, warisan budaya Islam sebagian besar masih dipandang sebagai budaya asing di sini. Masjid Adjara sebenarnya dibangun oleh orang Georgia untuk orang Georgia. 

Interior masjid yang melengkung adalah hasil karya tangan pengrajin lokal Laz. Suku Laz merupakan kerabat dekat dari sisi bahasa, tetapi hari ini sebagian besar tinggal di bagian tetangga Turki. Ornamen berbentuk anggur, yang secara tradisional ditemukan di gereja-gereja Georgia, juga muncul di masjid-masjid Adjara.

Kelompok yang dipimpin Mikeladze, Solidarity, memiliki misi melestarikan masjid-masjid ini dan mempromosikannya sebagai situs warisan budaya. Kelompok ini bekerja dengan lembaga pemerintah dan media untuk menarik perhatian, dalam perjuangan tidak langsung agar minoritas Muslim Georgia diterima sebagai anggota penuh masyarakat Georgia.

“Masjid Adjara membuat budaya Georgia lebih kaya, seperti halnya masyarakat Georgia lebih kaya dengan orang-orang dari berbagai agama,” kata Mikeladze.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement