Kamis 03 Nov 2022 22:57 WIB

Faktor Jatuh Bangunnya Sebuah Rezim yang Berkuasa Menurut Islam

Jatuh bangunnya sebuah rezim ditentukan pada faktor internal dan eksternal

Ilustrasi sebuah rezim. Jatuh bangunnya sebuah rezim ditentukan pada faktor internal dan eksternal
Foto:

Rezim yang hancur karena kufur itu, antara lain hancurnya umat Nabi Luth karena gempa bumi, umat Nabi Nuh yang punah dengan banjir tsunami, umat Nabi Saleh dengan penularan virus binatang kepada manusia, dan penderitaan sejumlah kaum durhaka karena paceklik dan kekeringan yang berkepanjangan. 

Azab Tuhan juga bisa muncul dalam bentuk merebaknya rasa takut dan cemas karena tumbuh suburnya tingkat kriminalitas, penyebaran wabah penyakit menular, atau peperangan antarkaum yang mengorbankan orang-orang yang tak berdosa.

Kufur nikmat bisa pula muncul dari pemimpin rezim atau rakyat. Jika pemimpin tidak lagi mengindahkan hak dan kewajibannya terhadap rakyat, pemerintahan akan dijalankan secara zalim dan otoriter. 

Sementara rakyat tidak henti-hentinya mengintip kesalahan pemimpin, lalu mendrama tisasinya sedemikian rupa sehingga terjadi chaos dan anarkisme. Ini semua adalah contoh kufur nikmat.

Semua pihak harus mengintrospeksi diri, apa sesungguhnya yang dicari dalam kehidupan ini. Masyarakat tidak mungkin memaksa pemim pinnya menjadi malaikat tanpa kekhilafan. 

Sebaliknya, pemimpin juga tidak bisa mengharapkan 'bangsa Tuhan' yang berpenduduk laiknya malaikat. Ingat firman Allah: 

 ۖ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ ۖ "... tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan.” ." (QS Yunus [12]: 32).    

 

 

*Naskah tasawuf karya Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar di Harian Republika 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement