Selasa 20 Sep 2022 00:05 WIB

Mariam Al Astrulabi, Astronom Muslim Wanita Penemu Astrolab

Astrolab pada dasarnya adalah model astronomi alam semesta kuno seukuran tangan.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Astrolab. Mariam Al Astrulabi, Astronom Muslim Wanita Penemu Astrolab
Foto:

Astrolab Keagamaan

Pengembangan astrolab sangat penting bagi umat Islam. Aplikasi religi dari astrolab membantu umat Islam mengetahui waktu sholat.

Selain itu, kiblat dan penggunaan astrolab lainnya untuk membuat kalender lunar saat ini, membantu umat Islam untuk menentukan kapan harus memulai atau berbuka puasa selama Ramadhan dan kapan haji.

Sayf Aldawla, pendiri Eimart Aleppo, mensponsori studi ilmiah Mariam. Dukungan Khalifah memungkinkan Mariam mengabdikan dirinya untuk astrolab dan melakukan perjalanan ke Baghdad untuk belajar lebih banyak dari para master abad ke-10.

Menurut Ibn Al Nadim, ayah Mariam, Kusayar Al Ijliyy, juga seorang astronom dan astrolab. Dia biasa menjual astrolab kepada pelaut dan astronom lainnya sehingga menghasilkan nama keluarga Astrulabi yang berarti astrolab dalam bahasa Arab.

Mariam dan ayahnya adalah murid dari salah satu astrolaber terkenal di Baghdad bernama Muḥammad ibn Abd Allāh Nasṭūlus - "Basṭūlus", yang dikenal karena membuat salah satu astrolab tertua yang masih ada, sejak tahun 927/928.

Setelah bertahun-tahun diabaikan, Mariam akhirnya dihormati secara internasional pada 1990 sebagai astrolabis dengan menamai sabuk utama asteroid 7060, Al 'Ijliya. Dia juga disebutkan dalam 1001 penemuan organisasi warisan budaya dan sains Inggris pemenang penghargaan yang membantu melibatkan lebih dari 450 juta orang di seluruh dunia untuk keajaiban alam semesta dan kapasitas inventif kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement