Jumat 09 Sep 2022 00:15 WIB

Menilik Keagungan dan Keindahan Masjid Umayyah

Masjid Umayyah yang megah selesai dibangun pada 715.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Masjid Agung Umayyah
Foto:

Dulunya ada kuil yang dibangun oleh orang Aram kuno, dan kemudian orang Romawi. Ketika Suriah berada di bawah kekuasaan Bizantium Kristen, kuil tua itu diubah menjadi katedral. Pada 634 M Damaskus menjadi kota Bizantium besar pertama yang ditaklukkan oleh penguasa Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Rashidun pertama Abu Bakar dan jenderalnya Abu Ubaidah dan Khalid ibn-al Walid.

Dari kedatangan Islam hingga 715 M, ketika Walid memulai pembangunan masjid baru, katedral lama berfungsi sebagai ruang sholat bagi komunitas Kristen dan Muslim di kota itu. Dikatakan bahwa untuk periode 80 tahun ini kedua komunitas akan memasuki rumah ibadah melalui pintu yang sama. Namun seiring dengan pertumbuhan komunitas Muslim, ada kebutuhan akan ruang sholat yang lebih banyak.

Walid telah menghancurkan katedral tua dan menugaskan pembangunan yang sekarang dikenal sebagai Masjid Umayyah. Pekerjaan dimulai di Masjid Umayyah sebelum ada gagasan yang mapan tentang seperti apa seharusnya rumah ibadah Muslim. Dia menginginkan sesuatu yang menawarkan cita rasa surga Islam yang ditawarkan kepada umat Muslim.

Walid memerintahkan agar setiap ruang yang ada di atas panel marmer dinding bawah ditutup dengan mozaik, di bagian dalam dan luar masjid. Sementara arsitektur Bizantium secara teratur memanfaatkan mosaik, proyek sebesar ini belum pernah dicoba sebelumnya. Seluruh masjid ditutupi gambar taman surga yang fantastis, atau seperti yang diklaim beberapa orang, lanskap luas dan beragam yang diatur oleh Umayyah, yang membentang pada puncaknya dari Spanyol di Eropa barat hingga Sindh di Pakistan modern, semuanya dicat emas dengan mosaik batu berwarna-warni. 

Sekitar 40 ton kubus kaca dan batu 12 ton di antaranya berwarna hijau diatur sedemikian rupa sehingga seluruh ruang bersinar dan berkilau seperti taman yang fantastis. Setiap kubus dimiringkan dengan hati-hati untuk menangkap cahaya jika dilihat dari bawah. Desainnya mengambil inspirasi dari sebuah ayat dalam Alquran yang menggambarkan surga dengan kamar-kamar yang tinggi dan sungai yang mengalir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement