Ahad 28 Aug 2022 01:15 WIB

Nabi Muhammad Contohkan Ajaran Islam Memudahkan, tidak Menyulitkan

Islam adalah agama yang mudah, sederhana, dan universal.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad Contohkan Ajaran Islam Memudahkan, tidak Menyulitkan

Nabi memiliki sikap yang sama untuk menggunakan tusuk gigi atau siwak. Dia sering menggunakannya di siang hari sehingga sulit bagi teman-temannya untuk menghitung. Namun, dia tidak ingin menjadikan kebiasaan pribadinya ini sebagai beban bagi para pengikutnya.

Dia berkata, Jika bukan karena saya tidak ingin mempersulit umat saya, saya akan memerintahkan mereka untuk menggunakan siwaak pada setiap waktu sholat. (Sahih Muslim)

Sikapnya yang lunak terhadap umat telah memberi banyak kemudahan, keluwesan, dan kelonggaran dalam beribadah. Kita dapat memilih untuk mengadopsi kebiasaan pribadinya dalam banyak hal sehari-hari untuk menjadi lebih dekat dengan Allah.

Namun, itu bukan suatu keharusan. Preferensi Nabi Muhammad akan kemudahan juga terlihat ketika seseorang bertanya terlalu banyak tentang ritual ibadah. Dia akan menjadi pendiam, wajahnya merah karena marah. ( Sunan Al Nisai)

Ini karena dia tahu bahwa menjawab banyak pertanyaan akan menyulitkan pengikutnya. Itu akan membuat mereka bingung dan kehilangan motivasi dari praktik ibadah. Sudah menjadi kebiasaan Nabi untuk menghindari perdebatan tentang masalah agama. Dia tahu bahwa perselisihan merusak persatuan dan membuat agama sulit untuk ditindaklanjuti.

Dengan singkat dalam berbicara dan lebih bersemangat dalam tindakan yang benar, Nabi Muhammad menyusun kebijaksanaan besar. Dengan mengadopsi pendekatan minimalis terhadap ucapan, ia secara bertahap memfasilitasi umat manusia untuk tunduk kepada Allah, rela dan sepenuh hati. Akhirnya, aspek lain bagaimana Nabi memilih kemudahan bagi para pengikutnya, adalah pembentukan hukum negara Islam yang lambat dan bertahap.

Nabi Muhammad membuat Islam mudah diterima umat manusia dengan tidak menggunakan tergesa-gesa, paksaan, atau paksaan. Sebaliknya, ia memotivasi dan mengilhami mereka untuk melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Dia fokus untuk menghubungkan mereka secara langsung dengan Allah, dan memperkuat iman di hati mereka melalui ibadah yang disengaja.

Nabi berkata agama (Islam) itu mudah, dan barang siapa yang menjadikan agama itu keras, maka ia akan menguasainya. Jadi, ikuti jalan tengah (dalam ibadah); jika kamu tidak dapat melakukannya, lakukan sesuatu yang dekat dengannya, dan beri kabar gembira dan mintalah pertolongan (Allah) di pagi dan sore hari dan sebagian malam. (Riyad Al Shalihin)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement