Jumat 29 Jul 2022 09:30 WIB

Ketika Nabi Muhammad SAW Bersiap Pindah ke Madinah

Salah satu cara Nabi SAW menyampaikan Islam adalah bertemu dengan peziarah Makkah.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Padang Pasir. Ketika Nabi Muhammad SAW Bersiap Pindah ke Madinah
Foto:

Mus'ab menghadapi banyak kesulitan saat mendakwahkan Islam di Madinah. Namun melalui kebijaksanaan, kesabaran, dan keyakinannya yang kuat, dia mampu mengatasi sebagian besar tantangan ini.

Suatu hari, dua pemimpin suku di Madinah, Usaid ibn Hudair dan Sa'd ibn Mu'ath, marah besar. Mereka membenci apa yang dilakukan Mus'ab dan ingin mengirimnya kembali ke Makkah.

Mereka menyaksikan semakin banyak orang yang meninggalkan agama nenek moyang mereka dan beralih ke Islam. Usaid mengambil tombaknya dan menuju ke rumah tempat tinggal Mus'ab untuk membuatnya pergi.

Tapi Mus'ab tidak takut. Dia meminta Usaid untuk mendengarkan beberapa ajaran dasar Islam dan menilainya sendiri.

Jadi Usaid mendengarkan Mus'ab dan menemukan semuanya masuk akal. Dia menerima Islam saat itu juga. Skenario yang sama diulangi dengan Sa'd ibn Mu'ath. Pertobatan kedua pemimpin ini membuka pintu bagi lebih banyak pertobatan.

Usaid ibn Hudair dan Sa'd ibn Mu'ath adalah pemimpin Bani Al-Ash-hal, sub-suku Al-Khazraj. Dalam waktu singkat setelah mereka masuk Islam, seluruh suku juga menerima Islam. Ini adalah salah satu konversi massal utama yang terjadi di Madinah.

Mus'ab terus mengajak masyarakat Madinah masuk Islam dan usahanya sangat berhasil. Pada musim haji berikutnya, 75 orang dari Madinah melakukan perjalanan ke akekah untuk bertemu Nabi Muhammad. Mereka bepergian dengan ditemani Mus'ab. Di Makkah, mereka memberi Nabi Muhammad Perjanjian Aqabah Kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement