REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Yakin akan keberkahan Alquran merupakan salah satu ciri orang yang mencintai Alquran.
Orang-orang yang mencintai Alquran, senantiasa memiliki pancaran jiwa dan perangai yang baik yang berbeda dari orang-orang yang tidak dekat dengan Alquran.
Pakar ilmu Alquran, KH Ahsin Sakho, menjelaskan jika Alquran selalu dibaca, dipelihara, dipuji, diterapkan, maka Alquran akan membalas kasih sayang tersebut dengan cara-cara yang lain. Asalkan seseorang itu memiliki rasa ikhlas dalam dirinya saat hidup bersama Alquran.
“Orang yang memperhatikan Alquran itu disebut sebagai shahibul-quran, hamilul-quran, hafizhul-quran. Martabatnya berbeda dengan orang-orang yang tidak termasuk dalam golongan ini,” kata Kiai Ahsin dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, Kamis (28/7).
Adapun martabat yang paling tinggi bagi orang yang mencintai Alquran disebut sebagai ahlul-Quran. Kiai Ahsin menjelaskan, orang yang telah sampai pada martabat ahlul-Quran dianggap sebagai keluarganya Allah SWT. Orang dalam kategori martabat seperti ini merupakan orang-orang yang sudah bisa mengamalkan apa-apa yang ada di dalam Alquran.
Setidaknya ada beberapa nilai di dalam Alquran yang jadi pemicu umat Islam untuk senantiasa dekat dengan Alquran. Antara lain sabar, ikhlas, qanaah (menerima apa yang menjadi keputusan Allah SWT), syukur, kejujuran, tawakal, selalu ingat kepada Gusti Allah, dan senang bersedekah kepada orang lain.
“Ini merupakan hal-hal yang patut menjadi renungan kita, ternyata hati kita perlu untuk memiliki sifat-sifat ini agar senantiasa dekat dengan Alquran dan mendapatkan keberkahannya,” ujarnya.
Keutamaan berinteraksi dengan Alquran
Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, membaca maupun mendengarkan Alquran mengandung kebaikan yang banyak. Di antaranya yang pertama membaca Alquran adalah bentuuk perniagaan yang tidak pernah merugi.
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (QS Fatir ayat 29-30).
Kedua, mendapatkan pahala. Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR Tirmidzi).
Ketiga, mendapatkan syafaat kelak pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه "Bacalah Alquran, sesungguhnya ia pada hari Kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya." (HR Muslim).