REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang Muslim berpandangan bahwa tidur itu bagian dari karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Dalam hal ini, umat Islam pun mengenal adanya adab dalam tidur yang diatur dalam agama.
Istirahatnya manusia di malam hari setelah kesibukan sepanjang siang merupakan hal yang dapat membantu kehidupan jasmaninya. Membantu agar tetap tumbuh dan tetap bergairah sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah Allah SWT jadikan sebagai tujuan hidupnya. Untuk itu, ada pula anjuran agama agar umat Islam tidak tidur tengkurap.
Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan dasar larangan tidur dengan badan tengkurap di malam ataupun siang hari.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Innaha dhij'atu ahlinnari,". Yang artinya, "Sesungguhnya (berbaring dengan tengkurap) itu adalah berbaringnya penghuni neraka,". HR Ibnu Majah.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Innaha dhij'atun laa yuhibbuhallahu,". Yang artinya, "Sesungguhnya ia (berbaring dengan tengkurap itu) merupakan cara berbaring (tidur) yang tidak disukai Allah SWT,".
Untuk itu sebaiknya sebelum tidur, umat Islam dianjurkan agar senantiasa berusaha berwudhu terlebih dahulu. Karena Rasulullah SAW telah bersabda kepada Al-Bara bin Azib, "Idza ataita madhja'aka fatawadha' wudhu-aka lisshalati,". Yang artinya, "Apabila engkau hendak tidur, maka berwudhulah (terlebih dahulu) sebagaimana wudhumu untuk shalat,".