REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketika sholat berjamaah di Masjid, seorang muslim hendaknya mengusahakan diri agar mendapat shaf paling pertama.
Dikutip dari buku 221 Kesalahan Dalam Shalat beserta Koreksinya dari Abdul Aziz bin Nashir al-Musainid, termasuk kesalahan jika duduk di akhir shaf (barisan) atau di tengah-tengahnya, dan meninggalkan shaf yang pertama.
Maka yang benar, memburu dan memperhatikan shaf yang pertama, karena di dalamnya terdapat pahala yang banyak. Jika shaf yang pertama sudah penuh dengan jamaah sholat, dan tidak ada tempat dan ruang kosong lagi, maka selanjutnya mengisi shaf kedua serta begitulah seterusnya.
Selanjutnya, termasuk kesalahan yakni sebagian orang yang sholat ada yang menuju ke tembok atau tiang untuk sholat di sebelahnya. Kemudian duduk sambil bersandar kepadanya hingga ditegakkannya sholat, meskipun tembok atau tiang tersebut berada jauh dari shaf yang pertama, padahal orang yang bersandar itu sudah datang sejak awal waktu sholat.
Untuk itu dianjurkan bagi orang yang datang di awal waktu sholat agar maju ke shaf yang pertama dan berada di dekat imam, terutama orang-orang yang sudah baligh. Dan tidak masalah bagi anak-anak yang sudah tamyiz (bisa membedakan mana yang baik dan buruk) untuk maju ke shaf yang pertama, mengingat di dalamnya terdapat pahala yang sangat besar.
Hal itu karena shaf yang pertama lebih utama daripada shaf yang kedua, dan shaf yang kedua lebih utama daripada shaf yang ketiga, dan begitulah seterusnya. Dan sejelek-jelek shaf adalah yang terakhir bagi jamaah kaum lelaki.