Kamis 23 Jun 2022 19:29 WIB

Jateng Terima Tambahan 75.500 Dosis Vaksin PMK

Vaksin tersebut akan didistribusikan ke 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham Tirta
Dokter hewan bersiap memberikan suntikan vaksin kepada tenak sapi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ampelsa
Dokter hewan bersiap memberikan suntikan vaksin kepada tenak sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Setelah sebelumnya menerima 1.500 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) dari Kementerian Pertanian (Kementan), Provinsi Jawa Tengah dipastikan kembali mendapatkan tambahan alokasi vaksin PMK untuk mendorong vaksinasi massal. Sebanyak 75.500 dosis vaksin PMK tambahan tersebut, saat ini sudah masuk dan disimpan pada fasilitas cold storage Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkewan) Provinsi Jawa Tengah.

Puluhan ribu dosis vaksin PMK tersebut dalam waktu dekat juga segera didistribusikan ke 35 wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah, bagi keperluan vaksinasi PMK pada hewan ternak yang sehat di Jawa Tengah. “Vaksin PMK bantuan Kementan ini sudah dikirim melalui perjalanan darat dari Gunung Sindur, Kabupaten Bogor,” kata Kepala Disnakkeswan Jawa Tengah, Agus Wariyanto di Semarang, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, alokasi vaksin yang diterima merupakan bagian dari program vaksin darurat tahap satu. Selanjutnya, akan datang kembali jatah vaksin PMK tahap dua untuk program vaksinasi darurat tahap kedua.

Menurutnya, target Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, paling lambat 2 Juli 2022 (penyuntikan) vaksinasi darurat tahap pertama sudah harus selesai. “Untuk kebutuhan itu, kemarin kita dapat 1.500 dosis vaksin PMK, dan sekarang sudah mendapatkan tambahan 75.500 dosis,” jelasnya.

Agus juga menyampaikan, alokasi vaksin yang diterima diprioritaskan bagi hewan ternak rentan yang masih sehat. Seperti sapi perah, sapi potong di fasilitas pembibitan dan betina produktif.

Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah telah siap menerima alokasi vaksin. Namun demikian, Pemprov akan tetap melakukan monitoring terhadap kesulitan yang mungkin terjadi di lapangan.

“Kalau untuk vaksinatornya, kita siap, yang harus benar-benar dipersiapkan juga adalah memilah dan memilih ternak yang betul-betul sehat untuk divaksin. Sementara kalau ternak sakit diobati, dan ternak-ternak yang sehat divaksin agar memiliki kekebalan,” kata dia.

Sementara itu, masih kata Agus, data Disnakkeswan Jawa Tengah mencatat, hingga kini ada sekitar 26 ribu hewan ternak suspect PMK. Dari jumlah tersebut, hanya 0,5 persen yang mati dan 21 persen telah dinyatakan sembuh.

Dari 1.500 dosis vaksin yang telah datang terlebih dahulu ada delapan daerah yang telah mendapatkan alokasi. Yaitu Boyolali 400 dosis, Kabupaten Semarang 300 dosis, Klaten 200 dosis, Sukoharjo 200 dosis, Salatiga 100 dosis, Kabupaten Magelang 100 dosis, Kota Semarang 100 dosis, dan Kabupaten Wonosobo 100 dosis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement