Para anggota komite ini mengadakan pertemuan agar Mushaf Qatar ditinjau, diaudit dan diperiksa 14 kali sebelum disetujui untuk dicetak, yang merupakan lisensi yang dikeluarkan oleh Departemen Alquran di Al-Azhar Al-Sharif pada Januari 2009. Mushaf Qatar direview dan diaudit setelah tahap pencetakan.
Mencetak Mushaf Qatar bukanlah tugas yang mudah, maka dibentuklah sebuah panitia untuk mencetak kitab tersebut dan salah satu kompetensinya adalah mempersiapkan kajian dan spesifikasi yang diperlukan untuk pencetakan Al-Qur'an dan teknis produksinya. Tugas ini juga termasuk mengidentifikasi dan memilih mesin cetak yang sesuai yang akan melakukan tugas tersebut.
Pencarian mesin cetak yang sesuai adalah tantangan lain yang perlu diatasi. Setelah menerima sejumlah saran, melakukan kunjungan dan pencetakan sampel Alquran di sejumlah mesin cetak, Komite pun menetap di kota Istanbul Turki karena perbedaan modelnya dari mesin cetak lainnya.
Pertengahan 2009, Mushaf Qatar edisi pertama telah diluncurkan, setelah bertahun-tahun bekerja keras oleh berbagai panitia yang dibentuk untuk menindaklanjuti proyek ini. Pada 9 Maret 2010, Doha memiliki momen bersejarah yang disaksikan oleh dunia Islam.
Dari Museum Seni Islam, di mana Amir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani hadir dan di bawah perlindungannya, upacara dimulainya sirkulasi Mushaf Qatar dimulai, sebagai bagian dari merayakan Doha sebagai ibu kota budaya Arab. Pada 2022 ini, 12 tahun setelah dimulainya sirkulasi Mushaf Qatar, sekitar 2,5 juta eksemplar saat ini beredar di dalam dan di luar Qatar.
Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Qatar terus mempertahankan standar teknis tertinggi dalam pencetakannya, untuk memastikan distribusinya secara internal dan eksternal ke jutaan Muslim di semua media. Tersedia dalam teks dan audio di semua ponsel dan perangkat elektronik pintar.